]
KURIKULUM
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA (KI & KD)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kurikulum
merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun
program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum
sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar
mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta
didik (Nana Sudjana , 2005). Kurikulum
dibuat dan dirancang sebagai alat untuk bisa mencapai tujuan pendidikan secara
universal dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah dan memiliki komponen
utama & penunjang yang saling terkait diantara keduanya.
Mahsun
(2014: 39) menyatakan dalam pembelajaran bahasa, ada
dua komponen yang harus dipelajarai, yaitu masalah makna dan bentuk. Kedua
unsur tersebut harus hadir secara stimulant dan keduanya harus ada. Namun
pemakai bahasa harus menyadari bahwa komponen makna menjadi unsur utama dalam
pembentuk bahasa, dan karena itu bahasa menjadi sarana pembentukan pikiran
manusia. Untuk itu guru perlu menyadari, bahwa kemampuan berpikir yang harusnya
dibentuk dalam bahasa adalah kemampuan berpikir sistematis, terkontrol,
empiris, dan kritis.
Kehadiran kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya,
yakni Kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) telah
membawa perubahan yang mendasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pada
Kurikulum 2006, mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih mengedepankan pada
keterampilan berbahasa (dan bersastra), sedangkan dalam Kurikulum 2013,
Pembelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilan menalar. Perubahan ini terjadi dilatarbelakangi oleh
kenyataan bahwa kemampuan menalar peserta didik Indonesia masih sangat rendah.
Untuk itu, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu solusi, yaitu
dengan menjadikan bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan dan pembelajaran
berbasis teks.
Adanya Perubahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia tersebut sebaikya diiringi dengan kompetensi guru dalam mengimplementasikan pembelajaran
bahasa dengan pradigma baru yaitu pembelajaran berbasis “Teks”.
B.
Rumusan
Masalah
Dari paparan
latar belakang diatas dapat dirumuskan rumusan masalah dari makalah ini antara
lain :
1) Bagaimana Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum
2013?
2) Bagaimana
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013?
3)
Bagaimana perubahan KI dan KD K13
sebelum dan sesudah direvisi?
C.
Tujuan
Tujuan penelitian
yang ingin dicapai dalam pembahasan ini dijabarkan sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui bagaimana Pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam Kurikulum 2013
2) Untuk
mengetahui bagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013
3)
Untuk mengetahui bagaimana perubahan
KI dan KD K13 sebelum dan sesudah di revisi
D.
Manfaat
1)
Makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan
guna menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam pembelajaran kurikulum 2013.
2)
Memberikan sambungan pemikiran berupa
informasi yang dapat dijadikan sebagai acuan atau perbandingan bagi pemakalah
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013
Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah membelajarkan peserta
didik tentang keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
tujuan dan fungsinya. Menurut Atmazaki (2013), mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara,
memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan
karya sastra untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa, menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Untuk mengimplementasikan tujuan
mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut, maka pembelajaran bahasa Indonesia
dalam kurikulum 2013 disajikan dengan menggunakan pendekatan berbasis teks.
Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan
pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks.
Dengan kata lain, belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi perlu juga mengetahui makna atau
bagaimana memilih kata yang tepat yang sesuai tatanan budaya dan masyarakat
pemakainya.
Dalam pembelajaranya menggunakan empat tahapan, yaitu membangun konteks,
membentuk model, membangun teks bersama-sama/kelompok, dan membangun teks
secara individual atau mandiri. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan model yang sesuai. Ketercapaian KD dalam kelompok KI: 1 dan 2
ditentukan oleh ketercapaian KD dalam kelompok KI: 3 dan 4.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 yang berbasis teks ini bertujuan agar dapat membawa
peserta didik sesuai perkembangan mentalnya, dan menyelesaikan masalah
kehidupan nyata dengan berpikir kritis. Dalam penerapannya, pembelajaran Bahasa
Indonesia memiliki prinsip, yaitu sebagai berikut.
a. Bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata
atau kaidah kebahasaan.
b. Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasan untuk
mengungkapkan makna.
c. Bahasa bersifat fungsional, artinya penggunaan bahasa yang tidak pernah
dapat dipisahkan dari konteks, karena bentuk bahasa yang digunakan mencerminkan
ide, sikap, nilai, dan ideologi p emakai/penggunanya.
d. Bahasa merupakan sarana pembentukan berpikir manusia.
Dengan prinsip di atas, maka pembelajaran bahasa berbasis teks membawa
implikasi metodologis pada pembelajaran yang bertahap. Hal ini diawali dari
kegiatan guru membangun konteks, dilanjutkan dengan kegiatan pemodelan,
membangun teks secara bersama-sama, sampai pada membangun teks secara mandiri.
Kegiatan ini dilakukan karena teks merupakan satuan bahasa yang mengandung
pikiran dengan struktur yang lengkap. Guru harus benar-benar meyakini bahwa
pada akhirnya peserta didik mampu menyajikan teks secara mandiri.
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013
Kompetensi
Inti merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor)
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi
Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap Spiritual
atau keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan
(kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan atau keterampilan
(kompetensi
4).
Keempat
kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam
setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan
dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan atau keterampilan
(kompetensi
kelompok 4).
Rumusan Kompetensi Sikap
Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan
kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas. Kompetensi
Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta
didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Berdasarkan
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencakup Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
Pelaksanaan
pembelajaran pada Sekolah Menengah dilakukan dengan pendekatan pembelajaran
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Kompetensi inti pada kurikulum 2013
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi
dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai
peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi inti.
C. Pebandingan KI dan KD K13 sebelum
dan sesudah revisi
Berikut Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 pada SMP/MTs Kelas VIII
(sebulum dan sesudah resvisi) :
KELAS:
VIII KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya
|
1.1 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah
keberagaman bahasa dan budaya
1.2 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai
sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
|
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
|
2.1 Memiliki perilaku jujur dalam
menceritakan sudut pandang moral yang eksplisit
2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta
tanah air, dan semangat kebangsaan atas karya budaya yang penuh makna
2.3 Memiliki perilaku demokratis,
kreatif, dan santun dalam berdebat tentang kasus atau sudut pandang
2.4 Memilikiperilaku jujur dan percaya
diri dalam mengungkapkan kembali tujuan dan metode serta hasil kegiatan
2.5 Memiliki perilaku jujur dan
percaya diri dalam pengungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri dan
orang lain
|
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
|
3.1 Memahami teks cerita moral/fabel,
ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan
maupun tulisan
3.2 Membedakan teks cerita
moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui
lisan maupun tulisan
3.3 Mengklasifikasi teks cerita
moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik
melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks
cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi
berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan mupun tulisan
|
4. Mengolah, menyaji, dan menalar
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
|
4.1 Menangkap makna teks cerita
moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik
secara lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel,
ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan
karakteristik teks
yang akan dibuat baik secara lisan
maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi
teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita
biografi sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun
tulisan
4.4 Meringkas teks cerita
moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik
secara lisan maupun tulisan
|
KELAS: VIII (REVISI)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
|
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
|
|||||
3.
|
Memahami pengetahuan (faktual,
|
4.
|
Mencoba, mengolah, dan menyaji
|
|||
|
konseptual, dan prosedural)
|
|
dalam ranah konkret(menggunakan,
|
|||
|
berdasarkan rasa ingin tahunya
|
|
mengurai, merangkai,
memodifikasi,
|
|||
|
tentang ilmu pengetahuan,
|
|
dan membuat) dan ranah abstrak
|
|||
|
teknologi, seni, budaya terkait
|
|
(menulis, membaca, menghitung,
|
|||
|
fenomena dan kejadian tampak
|
|
menggambar, dan mengarang)
|
|||
|
Mata
|
|
sesuai dengan yang dipelajari di
|
|||
|
|
|
sekolah dan sumber lain yang
|
|||
|
|
|
sama dalam sudut pandang/teori
|
|||
|
|
|
|
|||
|
KOMPETENSI DASAR
|
|
KOMPETENSI DASAR
|
|||
3.1
|
Mengidentifikasi
unsur-unsur teks
|
4.1
|
Menyimpulkan isi berita
|
|||
|
berita (membanggakan dan
|
|
(membanggakan dan memotivasi)
|
|||
|
memotivasi) yang didengar dan dibaca
|
|
yang dibaca dan didengar
|
|||
3.2
|
Menelaah struktur dan kebahasaan
|
4.2
|
Menyajikan data dan informasi
|
|||
|
teks berita (membanggakan dan
|
|
dalam bentuk berita secara lisan
dan
|
|||
|
memotivasi) yang didengar dan dibaca
|
|
tulis dengan memperhatikan
struktur,
|
|||
|
|
|
kebahasaan, atau aspek lisan (lafal,
|
|||
|
|
|
intonasi, mimik, dan kinesik)
|
|||
3.3
|
Mengidentifikasi informasi teks
|
4.3
|
Menyimpulkan isi iklan, slogan,
|
|||
|
iklan, slogan, atau poster (yang
|
|
atau poster (membanggakan dan
|
|||
|
membuat bangga dan memotivasi)
|
|
memotivasi) dari berbagai sumber
|
|||
|
dari berbagai sumber yang dibaca
|
|
|
|||
|
dan didengar
|
|
|
|||
3.4
|
Menelaah pola penyajian dan
|
4.4
|
Menyajikan gagasan, pesan, dan
|
|||
|
kebahasaan teks iklan, slogan,
|
|
ajakan dalam bentuk iklan,
slogan,
|
|||
|
atau poster (yang membuat bangga
|
|
atau poster secara lisan dan tulis
|
|||
|
dan memotivasi) dari berbagai
|
|
|
|||
|
sumber yang dibaca dan didengar
|
|
|
|||
3.5
|
Mengidentifikasi informasi teks
eksposisi
|
4.5
|
Menyimpulkan isi teks eksposisi
|
|||
|
berupa artikel ilmiah populer
dari koran/
|
|
(artikel ilmiah populer dari
koran
|
|||
|
majalah) yang didengar dan
dibaca
|
|
dan majalah) yang didengar dan dibaca
|
|||
3.6
|
Mengidentifikasi struktur, unsur
|
4.6
|
Menyajikan gagasan dan pendapat
ke
|
|||
|
kebahasaan, dan aspek lisan dalam
|
|
dalam bentuk teks eksposisi
artikel
|
|||
|
teks eksposisi artikel ilmiah populer
|
|
ilmiah populer (lingkungan
hidup,
|
|||
|
(lingkungan hidup, kondisi sosial,
|
|
kondisi sosial, dan/atau keragaman
|
|||
|
dan/atau keragaman budaya, dll)
yang
|
|
budaya, dll) secara lisan dan
tertulis
|
|||
|
diperdengarkan atau dibaca
|
|
dengan memperhatikan struktur,
unsur
|
|||
|
|
|
kebahasaan, dan aspek lisan
|
|||
3.7
|
Mengidentifikasi unsur-unsur
|
4.7
|
Menyimpulkan unsur-unsur
|
|||
|
pembangun teks puisi yang
|
|
pembangun dan makna teks puisi
|
|||
|
diperdengarkan atau dibaca
|
|
yang diperdengarkan atau dibaca
|
|||
3.8
|
Menelaah unsur-unsur pembangun
|
4.8
|
Menyajikan gagasan, perasaan,
dan
|
|||
|
teks puisi (perjuangan,
lingkungan
|
|
pendapat dalam bentuk teks puisi
secara
|
|||
|
hidup, kondisi sosial, dan lain-lain)
|
|
tulis/lisan dengan memperhatikan
|
|||
|
yang diperdengarkan atau dibaca
|
|
unsur-unsur pembangun puisi
|
|||
3.9
|
Mengidentifikasi informasi dari
teks
|
4.9
|
Meringkas isi
teks eksplanasi
|
|||
|
ekplanasi berupa paparan
kejadian
|
|
yang berupa proses terjadinya
|
|||
|
suatu fenomena alam yang
|
|
suatu fenomena dari beragam
|
|||
|
diperdengarkan atau dibaca
|
|
sumber yang didengar dan dibaca
|
|||
3.10
|
Menelaah teks ekplanasi berupa
|
4.10
|
Menyajikan informasi dan data
dalam
|
|||
|
paparan kejadian suatu fenomena
|
|
bentuk teks eksplanasi proses
terjadinya
|
|||
|
alam yang diperdengarkan atau dibaca
|
|
suatu fenomena secara lisan dan
tulis
|
|||
|
|
|
dengan memperhatikan struktur,
unsur
|
|||
|
|
|
kebahasaan, atau aspek lisan
|
|||
3.11
|
Mengidentifikasi informasi pada teks
|
4.11
|
Menceritakan kembali isi teks
|
|||
|
ulasan tentang kualitas
karya(film,
|
|
ulasan tentang kualitas karya
(film,
|
|||
|
cerpen, puisi, novel, dan karya
seni
|
|
cerpen, puisi, novel, karya seni
|
|||
|
daerah) yang dibaca atau
diperdengarkan
|
|
daerah) yang dibaca atau
didengar
|
|||
3.12
|
Menelaah struktur dan
|
4.12
|
Menyajikan tanggapan tentang
|
|||
|
kebahasaan teks ulasan (film,
|
|
kualitas karya (film, cerpen,
puisi,
|
|||
|
cerpen, puisi, novel, dan karya
seni
|
|
novel, karya seni daerah, dll.)
|
|||
|
daerah) yang diperdengarkan dan
|
|
dalam bentuk teks ulasan secara
|
|||
|
Dibaca
|
|
lisan dan tulis dengan
|
|||
|
|
|
memperhatikan struktur, unsur
|
|||
|
|
|
kebahasaan, atau aspek lisan
|
|||
3.13
|
Mengidentifikasi jenis saran,
|
4.13
|
Menyimpulkan isi saran, ajakan,
|
|||
|
ajakan, arahan, dan pertimbangan
|
|
arahan, pertimbangan tentang
|
|||
|
tentang berbagai hal positif
atas
|
|
berbagai hal positif
permasalahan
|
|||
|
permasalahan aktual dari teks
|
|
aktual dari teks persuasi
|
|||
|
persuasi (lingkungan hidup,
|
|
(lingkungan hidup, kondisi
sosial,
|
|||
|
kondisi sosial, dan/atau
|
|
dan/atau keragaman budaya) yang
|
|||
|
keragaman budaya) yang didengar
|
|
didengar dan dibaca
|
|||
|
dan dibaca
|
|
|
|||
3.14
|
Menelaah struktur dan kebahasaan
|
4.14
|
Menyajikan teks persuasi (saran,
|
|||
|
teks persuasi yang berupa saran,
|
|
ajakan, arahan, dan
pertimbangan)
|
|||
|
ajakan, dan pertimbangan tentang
|
|
secara tulis dan lisan dengan
|
|||
|
berbagai permasalahan aktual
|
|
memperhatikan struktur,
|
|||
|
(lingkungan hidup, kondisi
sosial,
|
|
kebahasaan, atau aspek lisan
|
|||
|
dan/atau keragaman budaya, dll)
|
|
|
|||
|
dari berbagai sumber yang
|
|
|
|||
|
didengar dan dibaca
|
|
|
|||
3.15
|
Mengidentifikasi unsur-unsur
|
4.15
|
Menginterpretasi drama
(tradisional
|
|||
|
drama (tradisional dan moderen)
|
|
dan modern) yang dibaca dan
|
|||
|
yang disajikan dalam bentuk
|
|
ditonton/didengar
|
|||
|
pentas atau naskah
|
|
|
|||
3.16
|
Menelaah karakteristik unsur dan
|
4.16
|
Menyajikan drama dalam bentuk
|
|||
|
kaidah kebahasaan dalam teks
drama
|
|
pentas atau naskah
|
|||
|
yang berbentuk naskah atau
pentas
|
|
|
|||
3.17
|
Menggali dan menemukan
|
4.17
|
Membuat peta konsep/garis alur
|
|||
|
informasi dari buku fiksi dan
|
|
dari buku fiksi dan nonfiksi
yang
|
|||
|
nonfiksi yang dibaca
|
|
dibaca
|
|||
3.18
|
Menelaah unsur buku fiksi dan
|
4.18
|
Menyajikan tanggapan terhadap
buku
|
|||
|
nonfiksi yang dibaca
|
|
fiksi dan nonfiksi yang dibaca
secara
|
|||
|
|
|
lisan/tertulis
|
|||
LEMBAR KERJA
Teka-teki smart, i silah dengan
tepat!
Menurun
1. 1Kewenangan
(kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu) 2 kemampuan
menguasai... Yang berarti..
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
kurikulum 2013 berbasis...
5. “Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya” Rumusan dari kompetensi
6. Kata lain dari peninjauan kembali
7. Kompetensi
yang dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti yang berkaitan dengan mata
pelajaran
8. Kata lain yang berkaitan dengan afektif
Mendatar
2. KI 4
3. Program pendidikan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan yang mendasar, yaitu berbasis teks. Tujuannya
adalah agar dapat membawa peserta didik sesuai perkembangan mentalnya, dan
menyelesaikan masalah kehidupan nyata dengan berpikir kritis. Prinsip
penerapannya yaitu, bahasa dipandang sebagai teks, Penggunaan bahasa merupakan
proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasan untuk mengungkapkan makna
pembelajaran, bahasa bersifat fungsional, dan bahasa merupakan sarana
pembentukan berpikir manusia. Tahapan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis
teks, diawali dengan membangun konteks, kegiatan pemodelan, membangun teks
secara bersama-sama, dan membangun teks secara mandiri.
Kompetensi inti pada kurikulum 2013
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi
dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai
peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi inti.
B. Saranan
Untuk mempelancar hasil belajar
mengajar yang baik, disarankan kepada para pendidik melakukan pembelajaran
kurikulum 2013, untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, kreatif,
dan inovatif. Sebagai calon pendidik yang baik sudah seharusnya mengetahui tentang
apa itu kurikulum dan bisa belajar bagaimana cara membuat perencanaan
pembelajaran yang baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Agusrida. 2013.
Pembelajaran
Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013: Sebuah Kajian Dalam Mata Diklat
Penerapan Kurikulum 2013. https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=674:agusridadsember&catid=41:top-headlines&Itemid=158.
Diakses 31 agustus 2017
Atmazaki. 2013. Mengungkap Masa Depan: Inovasi Pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam Konteks Pengembangan Karakter Cerdas. Makalah.
Padang: UNP
Dirjen Pendik
Kemendikbud. 2014. Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia Melalui Pendekatan Saintifik. Jakarta:
Dirjen Pendik.
Mahsun. 2014. Teks
Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Patria, Bekti. 2013. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013. https://bektipatria.wordpress.com/2013/10/27/mata-pelajaran-bahasa-indonesia-dalam-kurikulum-2013/. Diakses 27
September 2015.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Slamet, St. Y.. 2007. Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar.
Surakarta: LPP UNS dan UPT.