A.
PENGERTIAN
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah
dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa
istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,di
Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis
sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan
sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen
usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat
memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari
baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan
di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia
pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul.
Berasal dari kata enterpteneur yang
berarti orang yang membeli barang dengan harga Berdasarkan makna-makna
tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur,
berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain,
wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau
kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Menurut Dan Steinhoff
dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang
berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental,
pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap
tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada
pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang
mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan
merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk
memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam
kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif
dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.
B.
SEJARAH
WIRAUSAHA
Wirausaha secara historis sudah
dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755 Di luar
negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20 Beberapa istilah wirausaha seperti di
Belanda dikenadenganondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan ]DI
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang
C.
HAKEKAT
KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa konsep yang ada ada 6
hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan
usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses
dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda
(inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha
menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui
cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
D.
PROSES
KEWIRUSAHAAN
Menurut
Carol Noore
yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi
Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari
pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan dan lingkungan\ Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of
control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian
berkembangan menjadiwirausahawan yang besar Secara internal, keinovasian dipengaruhi
oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal
dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan
peluang Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui
proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga
E.
CIRI -
CIRI DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Menurut Munawir Yusuf (1999)
Ciri kewirausahaan
yaitu :
1.
Motivasi berprestasi
2.
Kemandirian
3.
Kreativitas
4.
Pengambilan resiko (sedang)
5.
Keuletan
6.
Orientasi masa depan
7.
Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Control
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.
F.
SIFAT-
SIFAT SEORANG WIRAUSAHA
1.
Sifat-sifat
seorang wirausaha adalah:
-
Memiliki
sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
-
Selalu
berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
-
Memiliki
kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
-
Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran
dan kritik yang membangun.
-
Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
-
Memiliki
persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
-
Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
2.
Sikap
wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak
seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang
wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
1) Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi Arti dari kata
disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya\ Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainyaKetepatan
terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan Sifat sering menunda pekerjaan
dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang
wirausahawan meraih keberhasilan Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas
pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut
Wirausahawan harus taat azas Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan
memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan
Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh
dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja
2) Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai
sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang lainDalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi
cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya Sedangkan
contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan
prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai
dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan
sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak
pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan
yaitu memperoleh laba yang diharapkan
3) Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral
yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawanKejujuran dalam
berperilaku bersifat kompleks Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang
dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran
mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala
kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan
olehwirausahawan Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka
seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi Daya
kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh
dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada
selama ini di pasar Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi
oleh ruang, bentuk ataupun waktuJustru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan
terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh
gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil
4) Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri”
apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya
ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk
mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak
lainKemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus
memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya
5) Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila
orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional
dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya]Banyak
seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya
mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis,
obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya Karena itu
dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang
saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang
dirintis.
G.
LANGKAH
MENUJU KEBERHASILAN
1. Memiliki
ide atau visi bisnis yang jelas.
2. Kemauan
dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang.
3. Membuat
perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya.
4.
Mengembangkan hubungan, baik dengan mitar
usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
H.
FAKTOR
PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
1. Penyebab
wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
2. Tidak
kompeten dalam manajerial.
3. Kurang
berpengalaman, baik itu kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengkoordinasikan, mengelola sumber daya.
4. Kurang
dapat mengendalikan keuangan.
5. Gagal
dalam perencanaan.
6. Lokasi
yang kurang memadai.
7. Kurangnya
pengawasan peralatan.
8.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha.
9. Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan
I.
Potensi
yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan:
1.
Pendapatan yang tidak menentu.
2.
Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
3.
Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
4.
Kualitas kehidupan yang tetap rendah
meskipun usahanya mantap.
J.
KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA
1. Otonomi
2. Tantangan
awal dan perasaan motif berprestasi
3. Kontrol
financial
K.
Kerugian
berwirausaha:
1. Pengorbanan
personal
2. Beban
tanggungjawab
3. Kecilnya
margin keuntungan dan kemungkinan gagal
L. Fungsi Makro dan Mikro Usaha
Fungsi Makro
Wirausaha berperan sebagai
penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari
penemuan ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan kreasi-kreasi
baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan
proses dinamis wirausaha yang kreatif. Bahkan wirausahalah yang berhasil
menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
J.B Say berpendapat bahwa
wirausahawan adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi dari
produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi, menurutnya
wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan itu tidak dilakukan
dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik tetapi dengan melakukan sesuatu yang
berbeda.
Secara kualitatif fungsi makro ini
diperankan oleh usaha kecil. Berikut adalah peranannya dalam perekonomian
nasional:
1. Usaha kecil memperkokoh perekonomian
nasional yang berperan sebagai fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi
penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar
2. Usaha kecil dapat meningkatkan
efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada
3. Usaha kecil yang dipandang sebagai
sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan dalam berusaha dan
pemerataan dalam pendapatan
Fungsi Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung
resiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang
baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Menurut
Marzuki Usman (1997),
secara umum wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa dipasar melalui
proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk
dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:
·
Pengembangan
teknologi baru
·
Penemuan
pengetahuan baru
·
Perbaikan
produk dan jasa yang ada
·
Penemuan
cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah yang
lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit
Selain entreprenuer,
istilah lain yang juga dikenal adalah konsep intraprenuer dan benchmarking:
·
Intraprenuer, ialah wirausaha yang menggunakan
temuan orang lain pada unit usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating
product
·
Benchmarking adalah meniru dan
mengembangkan produk baru melalui perkembangan teknologi
M. Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer,
ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi
kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan
nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara :
1. Mengurangi
kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan
resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola
resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada
tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko
pasar atau persaingan
2. Resiko
financial
3. Resiko
teknik
Kreativitas
sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan
jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Bagaimana ide bisa
menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini, diantaranya :
1. Ide
dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih
baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide
dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide
dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara
melakukan suatu pekerjaan.
N.
Sumber
Peluang Potensial
Agar
ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.
Kemampuan
untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk
menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
a. Analisis
demografi pasar,
b. Analisis
sifat serta tingkah laku pesaing,
c. Analisis
keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang.
O.
Mengamati pintu peluang
Wirausaha
harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
a. Kemungkinan
pesaing mengembangkan produk baru,
b. Pengalaman
keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
c. Dukungan
keuangan,
d. Keunggulan-keunggulan
yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan
pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan
mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan
modal barunya.
Untuk
mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang
yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang
dapat menciptakan peluang, yaitu :
a. Produk
baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,
b. Kerugian
teknik harus rendah,
c. Bila
pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d. Pesaing
tidak memiliki teknologi canggih,
e. Pesaing
sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,
a. Perusahaan
baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
P.
Memperhitungkan
resiko yang mungkin terjadi
Resiko
pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
b. Kesamaan
dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
c. Tingkat
keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
d. Seberapa
besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko
teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko
finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana. Nilai
suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
Q.
Inovasi
Inovasi adalah
kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan
kebutuhan dalam kehidupan.
Menurtu
Schumpeter (Dollinger, 2003: 7) dapat
mencangkup:
a) Penawaran
produk atau jasa baru
Tirto
Utomo pendiri AQUA menghadirkan produk air minum (air putih) dalm kemasan di
Indonesia.Ide mwmbuat minuman dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang
rekan bisnisnya terserang diare akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis
sesaat setelah mereka bermain bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air
minum dalam kemasan merupakan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen
Indonesia.
b) Penggunaan
metode atau teknologi baru
Microsoft
meghabiskan dana yang sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan
teknologi baru di bidang computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki
keunggulan di bidang progam-progam pesaing.
c) Penciptaan
pasar sarana yang baru
Para
pengusaha penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJKTI) melihat
peluang pengirim jasa tenaga kerja professional di bidang pembangunan
infrastruktur dan tenaga medis, segera setelah pasukan multinasional memenagkan
peperangan dan berhasil mengusir pasukan Irak yang melakiakn invasi ke quait.
d) Penghunaan
sember pasukan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru
Salah
satu suber daya menejeman yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan
bersaing perusahaan, adalah sumber daya manusia.
e) Penciptaan
bentuk organisasi industri yang baru
Organisasi
yang baru dapat dibentuk diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat
struktur permodalan perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui
penciptaan sinergi di antara perusahaan yang melakukan merger.
Proses
inovasi :
1. Wirausahawan
melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan
data dan mendefinisikan konsep-konsep
3.
Menguraikan masalah-masalah
4.
Menggunakan daya ingat untuk mencari
kesamaan
5.
Menemukan kesamaan dan gagasan yang
berhubungan
6.
Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan
gagasan yang berhubungan
7.
Mencari pemecahan sementara
8.
Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus
jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan
R.
Orientasi
Eksternal dan Internal
Keingintahuan
dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi eksternal.
Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk
mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal
didapat dari :
1. Konsumen
2. Perusahaan
yang sudah ada
3. Saluran
distribusi
4. Pemerintah
5. Penelitian
dan Pengembangan
Orientasi Internal
didapat dari :
Tiga
Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
1. Analisa
konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu
dipecahkan.
2. Penggunaan
daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan
dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3. Rekombinasi
unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep
dasar bisa dipraktekkan.
S.
Pemilihan
Bidang Usaha
Ada
beberapa hal yang bisa Anda gunakan sebagai patokan awal dalam memilih suatu
bidang usaha yang akan Anda tekuni dalam jangka panjang:
a. Lihat
karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi Anda Anda perlu
mengenali karakter bidang usaha Anda. Tujuannya adalah untuk melihat apakah
karakter dasar Anda sesuai dengan karakter usaha Anda.
b. Lihat
apakah Anda menyukai usaha tersebut merupakan syarat mutlak bahwa seseorang
harus menyukai usaha yang akan digelutinya. Kenyataan menunjukkan bahwa rasa
suka pada usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah
dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang
baik. Disini, memulai usaha dari hobi bisa menjadi pertimbangan Anda. Karena
hobi biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa berpotensi
menjadi usaha yang berhasil. Tentunya dengan berbagai tambahan analisa
lainnya.
c. Lihat
apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut sangat penting bagi kita untuk
mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita mampu
menjalankan usaha tersebut. Kita bisa mengukur kemampuan kita dengan mengadakan
beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian
hasilnya dibandingkan dengan kemampuan kita.
T.
Proses
Perencanaan dan Pengembangan Produk
1. Tahap
Gagasan
2. Tahap
Konsep
3. Tahap
Pengembangan Produk
4. Tahap
Uji Pemasaran
5. Tahap
Komersialisasi
U.
Produk
Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut
ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil
untuk penciptaan suatu produk :
1) Untuk
pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga
kerja dan fasilitas yang dimiliki.
2) Pemilihan
segmen pasar yang memungkinkan.
3) Untuk
produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil
volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya
sendiri.
4) Tingginya
nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.
5) Rentang
waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.