Review Jurnal
Ke-Satu (1)
Nama
Jurnal :
·
Improving Tax Administration in Developing
Countries
Volume Penerbitan :
·
Vol 1:1
Tahun Terbit :
·
2013
Edisi :
·
Revisi
Jumlah Artikel :
·
5
Deskripsi Setiap Artikel :
1.
Judul Artikel
·
Improving Tax Administration in Developing
Countries
2.
Penulis
·
Richard M. Bird1
3.
Latar Belakang
Improving tax administration has long been a
matter of concern to those concerned with developing countries. Since all
countries need revenues, all countries have revenue administrations.2 For
developing countries to benefit from the opportunities afforded by
globalisation - or to rebound from the blows it may deal out - they must be
able to mobilise adequate fiscal revenues.
Money alone is not enough; but it is
necessary for any state to function, and the most reliable way to get it is
with an effective tax administration. How countries tax affects the allocation
and distribution of resources and the rate of economic growth. In addition,
however, the tax system constitutes one of the major interfaces between
citizens and state in any country so how taxes are administered may affect not
only the political future of the government of the day but also, more
fundamentally, public trust in government. Tax administration may thus play a
critical role not only in shaping economic development but in developing an
effective state.
4.
Rumusan Masalah
The administrative and compliance costs
associated with collecting taxes are also relevant in this context. Often, 10
percent or less of tax returns produce 90 percent of the revenue. But the
remaining 90 percent of returns may account for perhaps 80 percent of the
associated administrative and compliance costs.
Whether for cost or political reasons,
or both, many countries in recent years have reduced the role of
self-assessment in the income tax by using ‘pre-populated’ returns (OECD 2006)
with much—even all—of the information being filled in administratively, and the
taxpayer’s main role being simply to sign and submit. Singapore has taken this
approach to the extreme by not only enabling most taxpayers to avoid filing
anything but even debiting their bank accounts for the taxes the government
calculates are due (Oldman & Bird 2000). On the other hand, a recent study
(Coleman 2007) concluded that Australians would rather file returns that
generated refunds rather than have less tax withheld in the first place
5.
Tujuan Penelitian
Importantly, as emphasized earlier, the
critical information needed to ascertain the existing and potential tax base
includes a number of subsystems to cover specific areas, such as: (1) assessing
the potential tax base for the aggregate economy;21 (2) identifying potential
taxable entities and – at least in principle – being able to estimate the
amount of the tax base for each if it proves necessary to do so; (3)
establishing a ‘risk management’ function to classify potential taxpayers into
relatively homogenous groups from the point of view of differences in the
resources needed and the strategy that the administration must employ to
collect taxes from them;22 and (4) monitoring and providing feedback on the
effectiveness of strategies employed by the administration in collecting taxes
from different groups of potential taxpayers.
Perhaps the most important of these
subsystems with respect to revenues is the second, which includes the
collection of information from potential taxpayers themselves, from third
parties (including other public agencies), and from within the tax
administration it self.
6.
Teori-teori yang
digunakan
·
Improving
Tax Administration in Developing Countries
7.
Metode penelitian yang
digunakan
v
BENCHMARKING TAX ADMINISTRATION
One approach to improving tax administration is to begin with a
model of what a good revenue administration should look like, then to examine
the actual tax system in a country to determine how it diverges from the model.
The usual next step is to propose changes that will transform ‘what is’—the
imperfect reality of the current situation—into ‘what ought to be’—the perfect
model of a modern revenue administration. Variants of this approach dominate
both the literature and in many respects in practice. It is, for example,
essentially the approach followed in both OECD ‘principles’ of good
administration (OECD 1999) and in the World Bank’s diagnostic framework (Gill
2000).
8.
Hasil Penelitian
The basic tasks of tax administration
consist of three distinct (though connected) activities—identification,
assessment, and collection. Tax administrations must also ensure that third
parties required by law to report transactions or withhold taxes do not default
in their obligations. The primary function of tax administration is to monitor
compliance and to apply the sanctions prescribed in the statute against
offenders. Even with the best of organisation and effort, no tax agency can
detect all offenders.
Hence, a major plank in the strategy of
tax enforcement is to devise methods to prevent (or at least minimise)
non-compliance at all of these stages. Among such methods are two proven
strategies mentioned earlier - utilizing IT and other tools to develop
effective risk management strategies and utilizing withholding as much as
possible - combined with two older standbys - auditing (sharpened and made more
effective by good IT utilization) and effective and well-designed sanctions.
9.
Simpulan
The new availability of detailed
information on tax administration in a number of countries and of (at least
roughly) comparative information across an increasing range of countries offers
researchers new opportunities and policy-advisers a better chance than they
previously had to design reform strategies based on solid evidence rather than
anecdote and inevitably limited personal experience. Those who have worked in
this field in the past may perhaps have some wise advice to pass on - “the owl
of Minerva spreads its wings only at dusk” as Hegel put it - when they consider
the rich new data bases becoming available to researchers today they can only
agree with Wordsworth that “bliss was it at that dawn to be alive, but to be
young was very heaven.
Review Jurnal Ke 2
Nama
Jurnal :
·
Pengaruh
Sikap, Kesadaran, dan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pemilik (UMKM) Dalam Memiliki (NPWP)
Volume Penerbitan :
·
Vol.4
No.1 Maret 2016, Hal. 1031-1043
Tahun Terbit :
·
2016
Edisi :
·
Revisi
Jumlah Artikel :
·
5
Deskripsi Setiap Artikel :
1.
Judul Artikel
·
Pengaruh
Sikap, Kesadaran, dan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pemilik (UMKM) Dalam Memiliki (NPWP)
2.
Penulis
·
Megahsari Seftiani Mintje
3.
Latar Belakang
Pemerintah Kota Manado giat
melakukan pengembangan dan inovasi untuk memenuhi keinginan para wisatawan.
Berkembangnya sektor pariwisata di Kota Manado juga turut meningkatkan jumlah
pelaku usaha khususnya dari sektor UMKM. Penelitian bertujuan untuk menganalisa
pengaruh sikap dan kesadaran wajib pajak, serta pengetahuan perpajakan,
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
khususnya bagi wajib pajak pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Data yang diperoleh berupa
data primer kuesioner sebanyak 100 yang disebarkan pada wajib pajak pemilik
UMKM di KPP Pratama Manado. Metode statistik yang digunakan adalah analisis
regresi berganda.Hasil penelitiansecara simultan sikap, kesadaran, dan pengetahuan
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.Secara parsial sikap
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.Kesadaran dan
pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.Untuk itu,
perlu dilakukan seminar pengenalan akan pentingnya NPWP bagi para pemilik UMKM
agar penerimaan negara khususnya pada sektor UMKM terus meningkat.
4.
Rumusan Masalah
Peraturan
perundang-undangan perpajakan terus disempurnakan seiring dengan perkembangan
ekonomi, teknologi informasi, sosial dan politik. Perubahan perundang-undangan
perpajakan khususnya undang-undang tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan dimaksudkan untuk lebih memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan
kepada wajib pajak, meningkatkan kepastian dan penegakkan hukum, meningkatkan
keterbukaan administrasi perpajakan, dan meningkatkan kepatuhan pajak. Sistem,
mekanisme, dan tata cara pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan yang
sederhana menjadi cirri dan corak dalam perubahan undang-undang ini dengan
tetap menganut self assessment system
Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan di
segala bidang. Dalam melakukan pembangunan tersebut, pemerintah perlu
memikirkan langkah agar dana pembangunan tidak bergantung pada pihak lainnya.
Salah satunya adalah meningkatkan penerimaan negara sehingga dapat mengurangi
ketergantungan terhadap pihak luar negeri dan Indonesia menjadi negara yang
mandiri dalam pembangunannya.Sumber penerimaan tersebut dapat berasal dari
penerimaan pajak negara maupun penerimaan bukan pajak
5.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sikap, kesadaran wajib pajak,
dan pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak khususnya pemilik
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
6.
Teori-teori yang
digunakan
·
sikap,
wajib pajak, kesadaran, pengetahuan, dan kepatuhan wajib pajak
7.
Metode penelitian yang
digunakan
v Metode Pengumpulan
Data
Pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu penelitian lapangan dan
penelitian pustaka.
1) Penelitian Lapangan (Field Research)
Data
utama dalam penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan.Peneliti
memperoleh data langsung dari pihak pertama (Indrianto & Supomo,
2002:130).Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah wajib pajak
pemilik UMKM yang memiliki NPWP di Kota Manado.Data penelitian dikumpulkan
melalui metode survey yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan
kuesioner.Kuesioner didistribusikan langsung pada wajib pajak pemilik UMKM
secara acak kemudian diolah berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
2) Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti
memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui
buku, jurnal, skripsi, dan internet
8.
Hasil Penelitian
Responden
dalam penelitian ini adalah wajib pajak pemilik UMKM yang bertempat tinggal di
wilayah Kota Manado.Sebagian besar responden berstatus menikah yaitu berjumlah
83 orang dan yang belum menikah berjumlah 17 orang. Responden pun rata-rata
berpendidikan tingkat akhir perguruan tinggi yang meliputi D3, S1, dan S2 lebih
banyak yaitu berjumlah 76 orang, kemudian diikuti responden yang berpendidikan
tingkat SMA/sederajat berjumlah 24 orang. Responden yang berjenis kelamin
laki-laki berjumlah 43 orang, kemudian diikuti dengan berjenis kelamin
perempuan 57 orang.
9.
Simpulan
Kesimpulan
dari penelitian ini adalah:
v Variabel sikap wajib pajak (X1), kesadaran wajib pajak (X2), dan
pengetahuan perpajakan (X3) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM yang terdaftar di
KPP Pratama Kota Manado.
v Variabel sikap wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Kota Manado.
v Variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Kota Manado.
v
Variabel pengetahuan perpajakan
berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pemilik UMKM yang
terdaftar di KPP Pratama Kota Manado