KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, saya bisa menyelesaikan makalah
tentang Logam untuk penyelesaian tugas dari mata kuliah ilmu bahan.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua
yang telah membantu pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini bisa
selesai.Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya
berharap kepada Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah tentang Logam non ferro ini.
Sebagai penulis dari
makalah ini saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya
saya mengucapkan atas perhatian dari semua pihak, saya ucapkan terima kasih.
Medan, 28 november 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Pernahkah
anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin? Kita bisaterpeleset
ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena tidak ada gayagesek
yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda sepedamotor
atau mobil juga tidak akan bisa berputar. Demikian juga berita di televisi dan surat
kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu
bukti. Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan,
walaupunterkadang kita tidak menyadarinya. Dalam pembahasan mengenai hukum
Newton,kita akan selalu berhubungan dengan gaya gesekan.
Secara
umum, gaya didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengubahkeadaan gerak suatu
benda. Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya. Gaya juga dapat
mempercepat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat
dikatakan sebagai tarikan atau dorongan”.
Dalam
bahasa sehari-hari gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan,
terutama yang dilakukan oleh otot-otot kita”(Halliday,1991). Di dalam ilmu
fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami percepatan, salah satunya adalah adalah gaya gesek. Manfaat
gaya gesek sangat besar dalam kehidupan manusia. Disamping itu, gaya gesek juga
menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Pengetahuan manusia tentang gaya
gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan
sehari-hari masih sangat minim. Untuk itu dalam makalah ini penulis akan
memaparkan secara rinci mengenai gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat,
dan kerugian gaya gesek bagi kehidupan manusia.
2.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil beberapa
identifikasi masalah, antara lain sebagai berikut:
- Apa saja kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari?
- Apa saja keuntungan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari?
- Bagaimana cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari?
3.
Tujuan
- Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar :
- Mengetahui kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengetahui keuntungan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengetahui cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gaya Gesekan
dan Gerak Benda
Apabila ada dua benda yang berinteraksi
melalui kontak atau sentuhan langsung pada permukaannya , maka akan selalu
timbul suatu gaya yang disebut gaya kontak . Gaya kontak ini memiliki komponen
yang sejajar dengan permukaan sentuh yang secara khusus disebut gaya gesekan ,
sedangkan komponen lain yang tegak lurus dengan permukaan sentuh disebut
disebut gaya normal . Karena arah gaya gesekan sejajar dengan permukaan sentuh
, maka akan mempengaruhi gerak suatu benda . Arah gaya gesekan ini selalu
berlawanan dengan arah gerak benda sehingga bersifat menghambat gerak benda .
Bagaimana peranan gaya normal terhadap gerak benda ? Walaupun gaya normal
arahnya tegak lurus dengan arah gerak benda , namun gaya normal memberikan
pengaruh pada besarnya gaya gesekan . Semakin besar gaya normal , maka
semakin besar pula gaya gesekan yang terjadi .
Besar gaya gesekan disamping bergantung
pada gaya normal , juga sangat bergantung pada kekasaran permukaan sentuh .
Semakin kasar permukaan sentuh , umumnya semakin besar gaya gesekan yang timbul
. Hal ini menjelaskan mengapa terjadi perbedaan jarak yang ditempuh oleh
kelereng pada saat menggelinding di lantai berkarpet dan di lantai berkeramik .
Secara sepintas kita memperoleh kesan
bahwa setiap gaya gesekan akan bersifat merugikan . Akan tetapi , bila kita
perhatikan , tidak sedikit keuntungan yang akan kita peroleh dengan adanya gaya
gesekan ini . Sebagai contoh , memang benar gesekan antara roda dan porosnya
akan mengurangi laju mobil , namun mungkinkah mobil bisa bergerak tanpa adanya
gaya gesekan antara ban mobil dan permukaan jalan ?
B. Pengertian
Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah
benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk
padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua
buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya
antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.Gaya gesek dapat
merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu yang
berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya
gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena
gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai.Tanpa adanya gaya gesek
antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil
dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut.Gaya
gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya
gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya
dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi tidak lagi demikian.
C.
Asal Gaya Gesek
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua
permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah
gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan
yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek)
menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan
tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada
permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak
lagi dapat membasahinya (efek lotus).
D.
Jenis – Jenis Gaya Gesek.
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang
padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis,
yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau
saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat
pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling
friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin,
terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat
dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous
force).
A.
Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang
tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat
mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis
umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien
gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang
diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum
antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek
statis dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang
terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum.
Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk
menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan
besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari
gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi,
gaya gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika
benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
fs
≤ µs N
|
Keterangan :
fs = gaya gesekan statis maksimum
N = gaya normal
µs = koefisien
gesekan statis
B.
Gaya Gesek Kinetis
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda
bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek
kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari
gaya gesek statis untuk material yang sama.Apa yang akan terjadi apabila kita
berjalan di lantai yang licin? Mengapa kita merasakan kesulitan apabila
berjalan di atas lantai yang licin. Permasalahan ini berhubungan dengan gaya
gesekan.Gaya gesek atau gaya gesekan merupakan gaya yang ditimbulkan oleh dua
pemukaan yang saling bersentuhan. Lantai yang licin membuat kita sulit berjalan
di atasnya karena gaya gesekan yang terjadi antara kaki kita dengan lantai
sangat kecil.
Untuk menggerakkan balok kayu di atas lantai dibutuhkan gaya
yang dapat mengatasi gaya gesekan statis (fs). Setelah bergerak, gaya itu
mempertahankan gerak benda dan digunakan untuk mengatasi gaya gesekan
kinetisnya (fk). Sehingga hanya diperlukan gaya yang lebih kecil daripada gaya
yang digunakan untuk mulai menggerakkannya. Setelah bergerak, gaya gesek statis
(fs) berkurang sdikit demi sedikit dan berubah menjadi gaya gesekan kinetis
(fk). Sehingga, besar gaya kinetis selalu lebih besar daripada gaya gesekan
statis maksimum.
fk
< fsmaks
gaya gesekan kinetis mencerminkan
hubungan relatif antara dua permukaan yang melakukan kontak.
fk ≤ µkN
|
Keterangan :
fk = gaya gesekan kinetis maksimum
µk = koefisien
gesek kinetis
N = gaya normal
C.
Nilai Koefisien
Gesekan Statis dan Kinetis
NO
|
Permukaan
|
Koefisien Gesekan
Statis (µs)
|
Koefisien Gesekan
Kinetis (µk)
|
1
|
Karet pada
beton basah
|
0,03
|
0,25
|
2
|
Teflon pada
baja
|
0,04
|
0,04
|
3
|
Teflon pada
teflon
|
0,04
|
0,04
|
4
|
Kuningan pada
baja
|
0,51
|
0,44
|
5
|
Tembaga pada
baja
|
0,53
|
0,36
|
6
|
Aluminium
pada baja
|
0,61
|
0,47
|
7
|
Tembaga pada
kaca
|
0,68
|
0,53
|
8
|
Baja pada
baja
|
0,74
|
0,57
|
9
|
Seng pada
besi cor
|
0,85
|
0,21
|
10
|
Kaca pada
kaca
|
0,94
|
0,40
|
11
|
Karet pada
beton(kering)
|
1,00
|
0,80
|
12
|
Tembaga pada
besi cor
|
1,05
|
0,29
|
13
|
Kayu
pada kayu
|
0,40
|
0,20
|
14
|
Kayu
pada baja
|
0,70
|
0,40
|
15
|
Kayu
pada salju
|
0,08
|
0,06
|
16
|
Baja
pada baja
|
0,74
|
0,57
|
17
|
Aluminium
pada baja
|
0,61
|
0,47
|
18
|
Tembaga
pada baja
|
0,53
|
0,36
|
19
|
Kaca
pada kaca
|
0,94
|
0,40
|
20
|
Tembaga
pada kaca
|
0,64
|
0,53
|
21
|
Teflon
pada Teflon
|
0,04
|
0,04
|
22
|
Teflon
pada baja
|
0,04
|
0,04
|
23
|
Karet
pada beton(kering)
|
1,00
|
0,80
|
24
|
Karet
pada beton (berair)
|
0,30
|
0,25
|
25
|
Bola
gotri yang diberi oli
|
<
0,01
|
<
0,01
|
E.
Keuntungan dan
Kerugian Akibat Gaya Gesekan
Seperti sudah di jelaskan didepan , di
samping memberikan dampak yang merugikan , gaya gesekan juga memberikan dampak
yang menguntungkan . Berikut ini adalah berbagai keuntungan dan kerugian akibat
adanya gaya gesekan dalam kehidupan sehari – hari .
1.
Gaya gesekan
yang menguntungkan
Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara
permukaan sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda tidak biasa
menggunakan alas kaki, gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki
dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar /
bergerigi alias tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal membuatnya demikian
karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu
bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan
kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset
ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat
kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya gesek
yang menguntungkan.
berikut beberapa keuntungan dari
gaya gesek :
·
Seorang dapat berjalan di atas tanah ,
karena ketika telapak kaki menekan tanah ke arah belakang , ada gaya gesekan
antara telapak kaki dan permukaan tanah yang menimbulkan reaksi , di mana tanah
mendorong telapak kaki ke depan .
·
Gesekan pada piringan rem sepeda motor
atau gesekan antara rem karet dan pelek sepeda digunakan untuk proses
pengereman .
·
Gesekan udara pada parasut yang
terbentang memungkinkan penerjun dapat mendarat di tanah dengan selamat .
·
Ban mobil dibuat bergerigi sehingga
terjadi gesekan antara ban dan permukaan jalan untuk memutar ban dan
menghindari mobil tergelincir ketika jalanan licin .
·
Jalan
raya dibuat permukaannya kasar agar terjadi gaya gesekan antara ban mobil dan
permukaan jalan raya sehingga mobil dapat bergerak atau tidak mudah
tergelincir.
·
Sepatu
olah raga telapaknya dibuat kasar agar pemain olah raga tidak mudah terpeleset.
·
Gesekan
terjadi ketika sebuah tuas rem ditekan sehingga bantalan rem membuat gerakan
roda melambat, ketika sebuah kapal boat melaju di atas air, dan ketika penerjun
bebas jatuh di angkasa.
·
Jika
tidak terdapat gesekan, maka kapan saja Anda berjalan, maka Anda akan
terpeleset seperti ketika Anda berjalan di atas es.
·
Tanpa
gesekan, roda mobil tidak akan dapat berputar dan mobil pun tidak dapat bergerak.
·
Anda
juga tidak dapat menghapus tulisan Anda yang salah ketika Anda menulis dengan
pensil.
2.
Gaya gesekan
yang merugikan
Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda
lain, masing-masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan
yang lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan
arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat
menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan.
Misalnya ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor,
sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika
tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Contoh ini
merupakan salah satu kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek.
Berikut beberap kerugian dari gaya
gesek :
- Gesekan antara bagian-bagian mesin mobil dapat menimbulkan panas , maka mesin harus diberi minyak pelumas atau oli.
- Gesekan antara roda dan poros dapay menghambat putaran roda , maka perlu dipasang bola-bola peluru.
- Gesekan udara menghambat laju mobil , maka bentuk mobil perlu didesain yang aerodinamis
F.
Memperbesar dan Memperkecil Gaya
Gesekan
Gaya gesekan dapat diperbesar ataupun diperkecil disesuaikan
dengan tujuannya. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai berbagai cara yang
dilakukan untuk memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, di antaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Cara Memperbesar Gaya Gesekan :
·
Memasang
karet, paku-pakuan, atau pul.
·
Dibuat
beralur, misalnya pada permukaan roda kendaraan dan alas sepatu dibuat beralur
juga untuk memperbesar gaya gesekan sehingga kendaraan tidak mudah tergelincir.
2.
Cara Memperkecil Gaya Gesekan
·
Memperlicin
permukaan, misal dengan pemberian minyak pelumas atau mengampelas permukaan.
·
Memisahkan
kedua permukaan yang bersentuhan dengan udara, misal kapal laut yang bagian
dasarnya berupa pelampung yang diisi udara.
·
Meletakkan
benda di atas roda – roda, sehingga benda lebih mudah bergerak.
·
Memberi
bantalan peluru, as roda diberi bantalan peluru sehingga tidak cepat aus.
Sebenarnya, usaha manusia untuk
mengurangi gaya gesekan telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Ilmu yang
mempelajari tentang gaya gesek dan cara untuk mengurangi besarnya gaya gesek
disebut tribology. Dalam literatur kuno didapatkan bahwa bangsa-bangsa
peradaban tua seperti Mesir dan Assyria sudah memakai prinsip-prinsip tribology
dalam kegiatan keseharian mereka ribuan tahun lalu. Diketahui bahwa di jaman
itu, ketika memindahkan barang yang berat mereka menggunakan minyak hewan untuk
melicinkan permukaan.
Karena tribology dan gesekan tidak bisa dipisahkan, penting untuk menelusuri sejarah manusia modern mencoba membedah fenomena gesekan. Adalah si jenius Leonardo Da Vinci (1452-1519) yang mula-mula merumuskan cara mengurangi gesekan dalam bentuk yang riil dan terstruktur. Da Vinci meninggalkan sketsa ball bearing kayu yang sangat mirip dengan ball bearing logam yang dipakai saat ini. Di dunia modern sekarang, hampir semua alat yang bergerak memakai bearing, dalam bahasa Indonesia disebut klaher.
Diilhami oleh Da Vinci, hukum-hukum fisika mengenai gesekan dirumuskan oleh dua ilmuwan secara terpisah yaitu Amontons (1699) dan selanjutnya Coulomb (1751) dan disebut Hukum Gesekan Amontons-Coulomb. Hukum ini sederhana dan berisi empat butir postulat:
Karena tribology dan gesekan tidak bisa dipisahkan, penting untuk menelusuri sejarah manusia modern mencoba membedah fenomena gesekan. Adalah si jenius Leonardo Da Vinci (1452-1519) yang mula-mula merumuskan cara mengurangi gesekan dalam bentuk yang riil dan terstruktur. Da Vinci meninggalkan sketsa ball bearing kayu yang sangat mirip dengan ball bearing logam yang dipakai saat ini. Di dunia modern sekarang, hampir semua alat yang bergerak memakai bearing, dalam bahasa Indonesia disebut klaher.
Diilhami oleh Da Vinci, hukum-hukum fisika mengenai gesekan dirumuskan oleh dua ilmuwan secara terpisah yaitu Amontons (1699) dan selanjutnya Coulomb (1751) dan disebut Hukum Gesekan Amontons-Coulomb. Hukum ini sederhana dan berisi empat butir postulat:
- Gaya gesekan pada permukaan yang bersentuhan berbanding lurus dengan gaya tegak lurus pada permukaan tersebut.
- Gaya gesekan tidak bergantung pada luas proyeksi permukaan yang bersentuhan
- Gaya gesekan tidak berhubungan dengan kecepatan sliding permukaan.
- Gaya gesekan statis lebih besar daripada gaya gesekan dinamis
Postulat 1 dan 2, terbukti melalui
penelitian (emprically proved) akurat untuk gesekan Benda padat. Sementara itu,
postulat 3 dan 4 dalam beberapa kasus tidak sesuai dengan hasil percobaan.
Selama lebih dari dua ratus tahun hukum gesekan di atas (terutama hukum 1 dan
2) dipakai secara luas dan hampir semua
disain alat mekanik modern menerapkan hukum ini.
Ketika
sebuah benda berguling di atas suatu permukaan (misalnya roda kendaraan yang
berputar atau bola yang berguling di tanah), gaya gesekan tetap ada
walaupun lebih kecil dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur di atas
permukaan benda lain. Gaya gesekan yang bekerja pada benda yang berguling di
atas permukaan benda lainnya dikenal dengan gaya gesekan rotasi.
Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang meluncur di atas
permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas permukaan meja)
disebut sebagai gaya gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita hanya
membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada
benda padat yang meluncur di atas benda padat lainnya.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil adalah sebagai
berikut :
·
Gaya
gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak.
·
Gaya
gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud
disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, ataupun
gas.
·
Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes.
·
Gaya
gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan.
·
Gaya-gaya
yang bekerja antara lain adalah gaya elektro statik pada masing-masing
permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek
(atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan
dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian.
·
Konstruksi
mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi
minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
·
Terdapat
dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus,
yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis bekerja pada
benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai
nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Gaya gesek kinetis
merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak Adanya gaya gesek
memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari.
·
Selain
memiliki manfaat, gaya gesek juga mempunyai kerugian bagi kehidupan sehari-hari.
2. Saran
Sebaiknya para siswa lebih memperdalam lagi pengetahuannya
tentang gaya gesek, karena gaya gesek memiliki peranan yang sangat penting bagi
kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengetahui manfaat dan kerugian gaya
gesek. Saya
berharap karya tulis ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran fisika, menjadi
sumber referensi serta menjadi bank soal yang saya harap bagi siapapun yang
membacanya sudilah kiranya untuk mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal yang
belum terselesaikan tersebut .
DAFTAR PUSTAKA
- Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Fisika 2 A untuk SMA dan MA. Bandung: Esis.
- Foster, Bob. 2000. Fisika SMU kelas 1. Bandung: Erlangga.
- Halliday Resnick, Walker. 1991. Dasar-dasar Fisika Jilid Satu. Tanggerang: Binapura Aksara.
- Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas X. Cimahi: Erlangga.
- Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-asas Fisika. Yogyakarta: Yudistira.
- Supriyanto. 2007. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta: Phibeta.
- Zamrozi, dkk. 2003. Acuan Pelajaran Fisika. Yoguakarta: Yudistira.
- http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/11-dinamika-2-gaya-gesek#ixzz2lJ0oyeYU
Contoh Soal Mekanika Teknik Gaya Dalam
Gaya Dalam Mekanika Teknik
Gaya Lintang Mekanika Teknik
Momen Gaya Mekanika Teknik
Pengertian Gaya Dalam Mekanika Teknik