Jurnal Filsafat Pendidikan

HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN DENGAN PENDIDIKAN ANTROPOLOGI/SOSIOLOGI DALAM MATA PELAJARAN ILMU 
PENGETAHUAN SOSIAL DISEKOLAH


ABSTRAK
Pendidikan merupakan suatu pemikiran yang praktis dan mmebutuhkan teori dalam menciptakan sistem pendidikan  yang ideal.Oleh sebab itu pendidikan harus berangkat dari filsafat yang khusus dan condong membahas tentang pendidikan. Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki tujuan utama  adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial, memiliki sikap mental positif, terampil mengatasi masalah yang terjadi baik yang menimpa dirinya maupun masyarakatnya. Secara aksiologis, paradigma filosofis harus meletakan pendidikan sebagai aktivitas yang sarat akan nilai atau bermakna yang akan ditransformasi dan di internalisasikan ke dalam peserta didik. Makna-makna tersebut meliputi symbolic,emperic,esthetic, synnoetic, ethics dan synoptics. Berdasarkan tinjauan filosofis, kajian PIPS dibangun secara sinergis, integratik, dan sistemik sehingga mampu merefleksikan realitas dinamis dari PIPS. secara teoritik pengkajian integratif sangat penting mendasar untuk menghindari kemungkinan terjadinya bias teori dan  Kata kunci dari Hubungan Filafat Pendidikan dengan Pendidikan Antropologi atau Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut adalah  Pendidikan IPS, Tinjauan filosofis, Tujuan pendidikan.




PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu pemikiran yang praktis dan mmebutuhkan teori dalam menciptakan sistem pendidikan  yang ideal.Oleh sebab itu pendidikan harus berangkat dari filsafat yang khusus dan condong membahas tentang pendidikan.Apalagi jika ada beberapa  pertanyaan radikal tentang pendidikan yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial dan alam. Landasan filsafat pendidikan memberi perspektif filosofis yang seyogyanya merupakan kacamata yang dikenakan dalam memandang menyikapi serta melaksanakan tugasnya.
Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar  yang berlangsung dalam segala hal lingkungan dan sepanjang hidup atau segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
Pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah atau pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal .Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan serta tugas sosial mereka.
 Sedangkan pendidikan menurut definisi alternatif atau luas terbatas adalah usaha dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintahan , melalui kegiatan bimbingan, pengjaran yang berlangsung disekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan hidup sekarang atau yang akan datang.
Pendidikan atau pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal serta informasi disekolah maupun luar sekolah yang berlangsung seumur hidup bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan individu agar kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Berfikir filosofis pada satu sisi dan di pihak lain pengalaman dan penyelidikan empiris berjalan bersama-sama.Maka filsafat merupakan suatu pengetahuan teoritis dan pedagogic merupakan pengetahuan praktis yang menentukan suatu pendidikan itu efektif.
Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar  yang berlangsung dalam segala hal lingkungan dan sepanjang hidup atau segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
 Pendidikan menurut Kamus Besar Indonesia adalah sekolah atau pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal .Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan serta tugas sosial mereka.
Pendidikan menurut definisi alternatif atau luas terbatas adalah usaha dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintahan , melalui kegiatan bimbingan, pengjaran yang berlangsung disekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan hidup sekarang atau yang akan datang.
Pendidikan atau pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal serta informasi disekolah maupun luar sekolah yang berlangsung seumur hidup bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan individu agar kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Pendidikan IPS merupakan bahan kajian yang menarik. Pelaksanaannya pada dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner. Secara IPS filosofis landasan teoritis falsafah lembaga persekolahan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas memerlukan pemikiran-pemikiran yang lebih mendasar sehingga tujuannya tercapai.mengembangkan esensialisme, perenialisme, progresivisme dan rekonkstruksionisme. Esensialisme Munculnya berbagai masalah sosial yang belum dapat disikapi dengan seksama menekankan pada penguasaan keilmuan. 
Pendidikan adalah pendidikan disiplin keilmuan.menandakan perlunya peningkatan efektifitas pendidikan IPS. Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial, memiliki sikap mental positif, terampil mengatasi masalah yang terjadi baik yang menimpa dirinya maupun masyarakatnya.
Untuk itu IPS Tujuannya agar siswa menguasai disiplin ilmu, menekankan pada academic exellence and cultivation of intellect.Esensilisme lebih menekankan pada pengembangan kognitif.
Dan didalam Mata Pelajaran IPS juga terdapat cabang Materi Antropologi dalam artinya antropologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki seluk beluk, asal-mula manusia, dan kebudayaan yang terjadi di kehidupan masa lalu. Hubungan filsafat dengan manusia
melahirkan filsafat manusia, dimana filsafat ini adalah bagian integral dari system filsafat, yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia.

PEMBAHASAN
Dalam kegiatan belajar mengajar  yang direncanakan dengan materi terorganisasi dilaksanakan secara terjadwal dalam system pengawasan dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. Dalam arti luas pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam situasi kegiatan kehidupan, yang berlangsung di segala jenis bentuk dan tingkat linkungan hidup yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada didalam diri individu.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Didalam filsafat juga memiliki Ciri-ciri berfikir filsafat secara Umum yakni Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.Berfikir secara sistematis.Menyusun suatu skema konsepsi, dan Menyeluruh.
Menurut Pandangan Sudarto1996 menyatakan bahwa ciri-ciri berfikir Filsafat adalah *Metodis yang dimana dalam kategori metodis ini Menggunakan metode, cara, yang lazim digunakan oleh filsuf atau ahli filsafat dalam proses berfikir.
*Sistematis adalah Berfikir dalam suatu keterkaitan antar unsur-unsur dalam suatu keseluruhan sehingga tersusun suatu pola pemikiran Filsuf.
*Koheren adalah Diantara unsur-unsur yang dipikirkan tidak terjadi sesuatu yang bertentangan dan tersusun secara logis.
*Rasional yakni Mendasarkan pada kaidah berfikir yang benar dan logis atau sesuai dengan kaidahlogika.
*Komprehensif adalah Berfikir tentang sesuatu dari berbagai sudut.
*Radikal adalah Berfikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai pada tingkatan esensi yang sedalam-dalamnya.
*Universal adalah Muatan kebenarannya bersifat universal, mengarah pada realitas kehidupan manusia secara keseluruhan.
Filsafat adalah kerangka pemikiran manusia yang dilakukan untuk menemukan suatu kebenaran dari segala hal yang ada maupun yang tidak ada secara mengakar dan mendalam dan filsafat dapat dikatakan sebagai induk semua bidang study dan disiplin ilmu pengetahuan, dengan sudut pandang yang bersifat komprehensif berupa hakikat, artinya filsafat memandang setiap objek dari segi hakikatnya. Filsafat adalah manusia harus bersikap dan berprilaku adil terhadap diri sendiri, masyarakat, dan terhadap alam.
Manusia harus mendidik diri sendiri dan sesamanya secara terus-menerus. Setelah itu muncullah pendidikan dan memulai segala sesuatunya, manusia mencoba mendidik dirinya dan sesamanya dengan cara menumbuhkan kesadaran eksistensi kehidupan
 Dan dalam kegiatan pendidikan ditekankan pada pengetahuan umum berupa asal usul, eksistensi, dan tujuan kehidupan yang dijadikan landasan dasar bagi prilaku sehari-hari sehingga eksistensi kehidupan berjalan secara teratur di dalam tujuan akhir. Keterkaitan antara filsafat dengan pendidikan adalah timbulnya suatu masalah itu berasal dari filsafat, dengan pendidikan kita mampu menyelesaikan suatu masalah yang ditimbulkan dari filsafat itu sendiri.
 Didalam  filsafat, pendidikan mampu membangun pandangan hidup yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari dan untuk kehidupan nanti sehingga akan adanya keteraturan dan keadilan dalam menjalani kehidupan. Bagi pendidikan, filsafat memberikan kontribusi yang berupa kesadaran yang menyeluruh tentang asal-mula, eksitensi, dan tujuan kehidupan manusia.
 Tanpa filsafat pendidikan tidak akan bisa berbuat apa-apa dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan oleh pendidikan tersebut tanpa sebelumnya ada suatu filsafat yang ditimbulkan. Sebaliknya, tanpa pendidikan filsafat tetap berada di dalam dunianya sendiri tanpa sebelumnya ada sesuatu yang menarik keluar filsafat itu. Hubungan antara filsafat dengan pendidikan melahirkan satu kesatuan pengertian baru yaitu filsafat pendidikan.
Dalam arti luas bahwa filsafat pendidikan adalah pemikiran-pemikiran filsafat tentang bagaimana suatu proses dan cara-cara pendidikan dilakukan . Pengertian lain mengatakan bahwa filsafat pendidikan adalah filsafat tentang proses pendidikan atau filsafat tentang disiplin ilmu pendidikan.
Manfaat Mempelajari Antara Filsafat Pendidikan Kemudian setelah terjalin hubungan antara filsafat dan pendidikan dengan baik maka didapatkan beberapa hal, yaitu Mengembangkan dan memperdalam hasil filsafat para filosof dimasa lalu, Mengembangkan cara pemikiran dalam berfilsafat untuk menemukan sesuatu yang baru dan mencari suatu kebenaran yang sebenarny, Memperluas pemahaman mengenai pemikiran yang telah difilsafatkan, Mengetahui bagaimana cara menyelidiki suatu masalah dengan cara yang efektif dan akurat.
Dan didalam pendidikan pelajaran disekolah terdapat mata pelajaran IPS yang didalamnya mengkaji salah satu materi yakni  Antropologi atau Sosiologi, yang dimana Antropologi muncul sebagai suatu cabang keilmuan yang jelas batasannya pada sekitar pertengahan abad-19,tatkala perhatian orang pada evolusi manusia berkembang.Antropologi sebagai disiplin akademik baru dimulai tidak lama setelah itu,ketika pengangkatan pertama antropolog professional di universitas,museum dan kantor pemerintahan.
Antropologi berasal dari kata Yunani antrophos  yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Jadi antropologi adalah disiplin yang mempelajari manusia berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada hentinya.
 Antropologi  adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia, dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Beberapa menurut Para ahli mendefinisikan Antropologi sebagai berikut:
*William A. Haviland Mengatakan bahwa Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

  1. David Hunter juga Mengatakan bahwa Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
  2. Koentjaraningrat juga Mengatakan bahwa  Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan atau cara-cara berprilaku,tradisi-tradisi, nilai-nilai yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Salah satu cabang Ontologi adalah Antropologi. Antropologi merupakan filsafat yang membahas tentang manusia.
Antropologi pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik,Tidak hanya mengenai praktek pendidikan dalam perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai antropologi terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek pendidikan
Menurut Shomad2009 ,antropologi pendidikan mengkaji penggunaan teori dan metode yang digunakan oleh para antropolog serta pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan manusia atau masyarakat.
Dengan demikian,antropologi pendidikan bukan menghasilkan ahli antropologi melainkanmenambah wawasan ilmu pengetahuan tentang pendidikan melalui perspektif antropologi.Pendidikan dapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal.Penyampaian kebudayaan melalui lembaga informal tersebut dilakukan semenjak kecil di dalam lingkungan keluarganya.
 Dalam masyarakat,pendidikan memiliki fungsi yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satu keseluruhan.Antropologi pendidikan dihasilkan melalui teori khusus dan percobaan yang terpisah dengan kajian yang sistematis mengenai praktek pendidikan dalam perspektif budaya.Sehingga antropologi menyimpulkan bahwa sekolah merupakan sebuah benda budaya yang menjadi skema nilai dalam membimbing masyarakat.
Ada pun tujuan dalam antropologi pendidikan adalah
  1. Mempelajari sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
  2. Mempelajari sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh dunia dan penyebarannya.
  3. Mempelajari masalah terjadinya persebaran dan perkembangan berbagai kehidupan diseluruh dunia.
  4. Mempelajari masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia dari suku bangsa yang tersebar dimuka bumi sampai sekarang
Dan adapun kegunaan manfaat dalam antropologi pendidikan adalah
  1. Mengetahui hakikat pendidikan di masyarakat
  2. Memahami kedudukan pendidikan yang memiliki karakteristik
  3. Memahami norma,tradisi,keyakinan dan nilai yang dianut
  4. Menciptakan teori tentang asal usul pendidikan
Dan didalam Keselarasan tujuan Sosiologi dan Antropologi Pendidikan dapat dilihat dengan jelas, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok atau masyarakat. Mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
Semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain.Lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala sosial masyarakat yang makin kompleks.
Adapun Ruang Lingkup pada Antropologi Pendidikan menurut tokoh Ralphlinton dalam Shomad2009 menganggap kebudayaan adalah warisan sosial. Warisan social tersebut mempunyai dua fungsi.
  1. Pertama,fungsi bagi penyesuaian diri dengan masyarakat dan
  2. Kedua, fungsi bagi penyesuaian diri dengan lingkungan.
Selanjutnya implementasi pendidikan sebagai penyesuaian diri dengan masyarakat, lingkungan dan kebudayaan sebagai bentuk ruang lingkup antroplogi pendidikan berlangsung
Dan juga ada pun dalam proses ruang lingkup yakni
  1. Proses sosialisasi. Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir.Bayi berinteraksi dengan orang disekitarnya, hingga terjadi komunikasi timbal balik dan seterusnya hingga ia tumbuh dan berkembang.Adapun yang menjadi sorotan dalam proses sosialisasi yaitu norma dan aturan yang berlaku dan perbedaan status ekonomi dan letak geografis.
  2. Proses Enkulturasi. Enkulturasi, artinya pembudayaan.Yang dimaksud adalah proses pembudayaan anak agar menjadi manusia berbudaya. Dalam proses ini ,yaitu sistem norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus.
Adapun yang biasa menjadi kajian dalam proses ini, yaitu Perbedaan jenis kelamin dan Perbedaan umur dan Perbedaan atau perubahan status dan Proses Internalisasi
Proses internalisasi yaitu proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial atau pengetahuan budaya sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku sehari- hari selama hayat masih dikandung badan.Dalam proses ini dapat dilihat perbedaan pada masing-masing individu berupa perbedaan kepribadian dan pengalaman.


Hakikat Manusia Terhadap Kebudayaan
  1. Hakikat hidup manusia. hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem.
  2. Hakikat karya manusia. setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya.
  3. Hakikat waktu manusia.  hakikat waktu untuk kebudayaan berbeda, masa lalu atau masa kini.
  4. Hakikat alam manusia :ada kebudayaan yanng menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam.
  5. Hakikat hubungan dengan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik secara vertikal maupun horizontal.
Hubungan Antara Hakikat Manusia dengan Kebudayaan Seperti semua organisme lain,hakikatnya manusia adalah sebagai pelaku suatu kebudayaan, dan kebudayaan adalah suatu objek yang dilaksanakan oleh manusia dan keduanya menjadi satu kesatuan.
Pengertian dialektis yaitu hubungan antara manusia dengan kebudayaan setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait antara satu dengan yang lain.
Ada Tiga tahap dalam proses dialektis
  1. Eksternalisasi. proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
  2. Obyektivasi . proses dimana masyarakat menjadi realitas obeyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
  3. Internalisasi : proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yag dibentuk oleh masyarakat
Hubungan Antropologi dengan Filsafat. Filsafat Manusia secara umum bertujuan menyelidiki, menginterpretasi dan memahami gejala-gejala atau ekspresi-ekspresi manusia sebagaimana pula halnya dengan ilmu-ilmu tentang manusia  dan Adapun secara spesifik bermaksud memahami hakikat atau esensi manusia.
Sosiologi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang relatif baru, berkembang di awal abad 20 dan mengalami hambatan dalam perkembangannya, karena dianggap dapat dipelajari atau merupakan salah satu sub dalam pembahasan sosiologi.
Sosiologi pertama kali muncul dalam karya tulis guru besar sosiologi yakni  Auguste Comte 1978. istilah sosiologi tersebut disarankan sebagai nama dari suatu disiplin yang mempelajari Masyarakat secara ilmiah.
 Yang dimana secara Etimologis sosiologi berasal dari kata latin socius dan kata Yunani logos. Socius berarti kawan, sahabat, sekutu, rekan, masyarakat. logos berarti ilmu.Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
 Beberapa para Ahli  mendefinisikan Sosiologi Yakni
  1. W.F. Ogburn dan M.F. Nimkoff dalam buku mereka A Handbook of Sociology, memberikan definisi sosology is the scientific of social life; yang maksudnya : sosiologi adalah studi secara ilmiah terhadap kehidupan social.
  2. Roucek dan Wafren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
  3. Menurut Ibnu Chaldun, sosiologi mempelajari tentang masyarakat manusia dalam bentuknya yang bermacam,watak dan ciri-ciri dari tiap bentuk dan hukum yang menguasai perkembangan.
  4. Prof. Groenman mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan manusia dalam usahanya menyesuaikan diri dalam suatu ikatan.
Didalam dunia sosial juga berjalan mengikuti hukum-hukum tertentu sebagaimana halnya dunia fisik atau dunia alam. Sejak manusia dilahirkan di dunia ini, secara sadar maupun tidak, sesungguhnya ia telah belajar dan berkenalan dengan hubungan-hubungan social yaitu hubungan antara manusia dalam masyarakat.
 Hubungan sosial out dimulai dari hubungan antara anak dengan orang tua kemudian meluas hingga ke tetangga.Dan bidang kajian sosiologi pendidikan sendiri, berangkat dari keinginan para sosiologi untuk meyumbangkan ide-ide bagi pemecahan masalah pendidikan.
Adapun perkembangan sosiologi di Indonesia diawali hanya sebagai ilmu pembantu belaka, namun seiring timbulnya perguruan tinggi dana kesadaran bahwa sosiologi sangat penting dalam menelaah masyarakat Indonesia yang sedang berkembang maka sosiologi yang salah satunya adalah sosiologi pendidikan.
Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Dilihat dari istilah etimologi kedua kata ini tentu berbeda makna, namun dalam sejarah hidup dan kehidupan serta budaya manusia, keduanya menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, terutama dalam sistem memberdayakan manusia dimana sampai saat ini memanfaatkan pendidikan sebagai instrumen pemberdayaan tersebut.Paedegogic berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata pais, artinya anak. paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak.
 Beberapa Menurut Para Ahli mendefinisikan tentang Pendidikan Yakni
  1. Jhon Dewey. Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
  2. Langeveld.Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan di sengaja antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa.
  3. KiHajarDewantara. Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya.
  4. Dalam UUD tertuliskan Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan uraian diatas, pendidikan pada hakekatnya suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus-menerus.
Dalam materi sosiologi pendidikan telah dijabarkan arti dari Sosiologi Pendidikan menurut para Ahli  yakni secara spesifik memandang sosiologi pendidikan sebagai studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segala segi ilmu yang dterapkan. Baginya, sosiologi pendidikan tidak hanya meliputi segala sesuatu dalam bidang sosiologi yang dapat dikenakan sosiologis. Tetapi memberikan para guru, peneliti yang efektif dalam sosiologi yang dapat memberikan sumbangan pemahaman yang lebih mendalam tentang pendidikan.
  1. F.G Robbins dan Brown mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan pengalamannya. Sosiologi pendidikan juga mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
  2. E.B.Reutern: Sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh lembaga-lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu. Jadi pada dasarnya antara individu dengan lembaga sosial saling mempengaruhi.
  3. Gunawan2006 mengemukakan definisinya tentang sosiologi pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dan dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah pendidikan ataupun aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.
Aktivitas masyarakat dalam pendidikan, merupakan sebuah proses sehingga pendidikan dapat dijadikan instrumen oleh individu untuk dapat berinteraksi secara tepat di komunitas dan masyarakatnya.
Pada sisi lain,sosiologi pendidikan memberikan penjelasan yang relevan dengan kondisi masyarakat,sehingga setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakatnya.
Dan didalam Pendidikan IPS bersumber pada  pembentukan warga negara yang baik. Seluruh konten studi social disajikan dengan pendekatan pengetahuan, akhirnya akan dan metode memebentuk social sikap dan dan keterampilan membentuk kepribadian yang baik. IPS dikembangkan sebagai disiplin ilmu disiplin ilmu-ilmu social, humaniora kegiatan dasar manusia, dan Ilmu dalam kerangka batang tubuh keilmuan yang terdiri dari :
  1. Adanya para ahli IPS
  2. Adanya pola piker, pembicaraan dan penulisan yang terdiri atas fakta, konsep, generalisasi dan teori.
  3. Adanya pendekatan, metode dalam proses mendapatkan pengetahuan, pengorganisasiannya serta penggunaannya
  4. Ada kegiatan mengembangkan struktur konsep dan sintaktis
  5. Ada dokumentasi hasil pemikiran dan penelitian
  6. Ada istilah dan definisi-definisi operasional keilmuan
  7. Ada tujuan yang akan dicapai
  8. Ada dimensi keterkaitan antara dinamika keilmuan dengan realitas kehidupan Kerangka batang tubuh tersebut menjadi kerangka kerja pengembangan keilmuan.
Menurut Positivisme semua ilmu berasal dari emperi sensual. Sedang diharapkan, dalam tujuan PIPS. Untuk kepentingan pengembangan PIPS secara akademik perlu ditunjukan kaitan IPS dengan berbagai faham filsafat ilmu  Emperisme, positivisme,rasionalisme dan idealisme.
Sedang dalam filsafat adalah menurut Rasionalisme semua ilmu berasal dari pemahaman inteletual yang dibangun atas argumentasi logik. Ilmu yang dibangun berdasar rasionalisme menekankan pada pemaknaan empiri, pemahaman intelektual, dan kemampuan berargumentasi secara Pendidikan antaranya Perrenialisme, Esensialisme, Progresivisme, dan Rekonstruksionisme.
Hubungan Antara Filsafat dan Antropologi atau Sosiologi ilmu adalah sebuah disiplin yang secara teoritis berusaha menganalisis kaitan antara pengetahuan dengan kehidupan dengan secara metedologis beruapaya menelusuri bentuk-bentuk yang diambil oleh kaitan itu dalam perkembangan intelektual manusia.
Sosiologi merupakan cabang ilmu social yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat, dengan demikian pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran dari para ahli filsafat yang mengkaji tentang hehidupan manusia.
Sudah menjadi sifat bawaannya, bahwa sosiologi sejak berkembang hingga dewasa ini menjadi disiplin yang berdiri sendiri yang selalu berada dalam suasana pergulatan,pemikiran dikalangan tokoh-tokohnya.
Sosiologi lahir di tengah-tengah persaingan antara filsafat dan psikologi. Dengan demikian, keterkaitan antara sosiologi dan filsafat adalah bahwa sosiologi memberikan informasi yang cukup tentang adanya keterkaitan antara proses keilmuan tertentu dengan faktor-faktor lain diluar keilmuan, misalnya ideology, tradisi keagamaan, otoritas politik, ekonomi dan lain-lain.
Dan didalam aliran positivistik memandang ilmu harus menggunakan pendekatan metode positivistik yakni menggunakan metode ilmu alam, logika metode ilmu alam, di luar itu maka akan dianggap bukan ilmu.
 Bila ilmu sosial ingin dianggap sebagai science maka harus mengadopsi metode ilmu alam.Hal ini agak kurang pas, karena sifat ilmu alam adalah given atau ada dengan sendirinya yang merupakan factum datum.Ilmu sosial ilmu bersifat sosial menempatkan kebudayaan Nasional yang dilandasi keimanan.Ketiga, bisa dijadikan ide sentral atau central idea bagi pembangunan pendidikan.

KESIMPLAN
 Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan serta tugas sosial mereka.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Antropologi  adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase.
Sosiologi merupakan cabang ilmu social yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat, dengan demikian pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran dari para ahli filsafat yang mengkaji tentang hehidupan manusia.
Dan dapat disimpulkan bahwa Hubungan Antara Filsafat dan Antropologi atau Sosiologi ilmu adalah sebuah disiplin yang secara teoritis berusaha menganalisis kaitan antara pengetahuan dengan kehidupan dengan secara metedologis beruapaya menelusuri bentuk-bentuk yang diambil oleh kaitan itu dalam perkembangan intelektual manusia.
Sehubungan dengan penamaan sosiologi pendidikan, terdapat perdebatan yang cukup tajam tentang penggunaan istilah yang digunakan antara lain sociological approach to education, educational sociology of education, atau the foundation.
Pada akhirnya dipilih istilah sociology of education dengan tekanan dan wilayah tekanannya pada proses sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan.sociology of education merupakan suatu analisis terhadap proses-proses sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan.Tekanan dan wilayah pada lembaga pendidikan itu sendiri. Ruang lingkup sosiologi pendidikan meliputi Hubungan sistem pendidikan dengan aspek dalam masyarakatHubungan antar manusia di dalam Sekolah, Pengaruh Sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak disekolah atau lembaga pendidikan,Hubungan lembaga pendidikan dalam masyarakat.
Antropologi pendidikan adalah spesialisasi yang termudah dalam antropologi. Setelah tahun 60-an di Amerika Serikat sebanyak diperlukan keahlian dalam antropologi untuk meneliti masalah pendidikan,maka antropologi pendidikan dianggap dapat berdiri sendiri sebagai cabang spesialisasi antropologi yang resmi. Antropologi pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik, tidak hanya mengenai praktek pendidikan dalam perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai antropologi terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek pendidikan. kebudayaan adalah warisan sosial. Warisan sosial tersebut mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi bagi penyesuaian diri dengan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Drs.H,Abu, Ilmu Pendidikan , Rineka Cipta, Cetakan kedua,Jakarta 2001.
http://id.wikipedia.org/wiki/antropologi
http://coretanseadanya.blogspot.com
Koentjaraningrat.1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru
Http://re-searchengines.com/mangkoes6-044.html tanggal 20 September 2008.
Http://loekisno.wordpress.com/2008/02/10/be rkenalan-dengan-hermeuneutik/
Http://tumoutou.net/3_sem1_012/nunu_h.ht m 16 REGION Volume I. No. 1. Maret 2009
Mudhaharjo, Redjo, Pengantar Pendidikan ,Rajawali Pres,Jakarta 2002
Langeveld, MJ, (l955), Pedagogik Teoritis Sistematis (terjemahan), Bandung, Jemmars  
Desniarti, Makalah Falsafah Sains (PPs 702), Program Pasca Sarjana / S3, Institut Pertanian Bogor, Maret 2002
Mudyahardjo,Drs, Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan, ROSDA, Cetakan kedua, Bandung 2002.

Author:

Facebook Comment