HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN DENGAN
PENDIDIKAN ANTROPOLOGI/SOSIOLOGI DALAM MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DISEKOLAH
PENGETAHUAN SOSIAL DISEKOLAH
ABSTRAK
Pendidikan
merupakan suatu pemikiran yang praktis dan mmebutuhkan teori dalam menciptakan
sistem pendidikan yang ideal.Oleh sebab itu pendidikan harus berangkat
dari filsafat yang khusus dan condong membahas tentang pendidikan.
Ilmu
Pengetahuan Sosial memiliki tujuan utama adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar
peka terhadap masalah sosial, memiliki sikap mental positif, terampil mengatasi
masalah yang terjadi baik yang menimpa dirinya maupun masyarakatnya. Secara
aksiologis, paradigma filosofis harus meletakan pendidikan sebagai aktivitas
yang sarat akan nilai atau bermakna yang akan ditransformasi dan di
internalisasikan ke dalam peserta didik. Makna-makna tersebut meliputi
symbolic,emperic,esthetic, synnoetic, ethics dan synoptics. Berdasarkan
tinjauan filosofis, kajian PIPS dibangun secara sinergis, integratik, dan
sistemik sehingga mampu merefleksikan realitas dinamis dari PIPS. secara
teoritik pengkajian integratif sangat penting mendasar untuk menghindari kemungkinan
terjadinya bias teori dan Kata kunci dari
Hubungan Filafat Pendidikan dengan Pendidikan Antropologi atau Ilmu Pengetahuan
Sosial tersebut adalah Pendidikan IPS,
Tinjauan filosofis, Tujuan pendidikan.
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan suatu pemikiran yang praktis dan mmebutuhkan teori dalam menciptakan
sistem pendidikan yang ideal.Oleh sebab itu pendidikan harus berangkat
dari filsafat yang khusus dan condong membahas tentang pendidikan.Apalagi jika
ada beberapa pertanyaan radikal tentang pendidikan yang berhubungan
dengan ilmu-ilmu sosial dan alam. Landasan filsafat pendidikan memberi perspektif
filosofis yang seyogyanya merupakan kacamata yang dikenakan dalam memandang
menyikapi serta melaksanakan tugasnya.
Pendidikan
dalam arti luas adalah segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala hal lingkungan dan
sepanjang hidup atau segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan
individu.
Pendidikan
dalam arti sempit adalah
sekolah atau pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga
pendidikan formal .Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah
terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan
yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan serta tugas sosial
mereka.
Sedangkan pendidikan
menurut definisi alternatif atau luas
terbatas adalah usaha dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan
pemerintahan , melalui kegiatan bimbingan, pengjaran yang berlangsung disekolah
dan luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
memainkan peranan hidup sekarang atau yang akan datang.
Pendidikan
atau pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non
formal serta informasi disekolah maupun luar sekolah yang berlangsung seumur
hidup bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan individu agar kemudian hari
dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Berfikir filosofis pada
satu sisi dan di pihak lain pengalaman dan penyelidikan empiris berjalan
bersama-sama.Maka filsafat merupakan suatu pengetahuan teoritis dan pedagogic
merupakan pengetahuan praktis yang menentukan suatu pendidikan itu efektif.
Pendidikan
dalam arti luas adalah segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala hal lingkungan dan
sepanjang hidup atau segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan
individu.
Pendidikan menurut Kamus Besar Indonesia
adalah sekolah atau pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga
pendidikan formal .Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah
terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan
yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan serta tugas sosial
mereka.
Pendidikan
menurut definisi alternatif atau luas
terbatas adalah usaha dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan
pemerintahan , melalui kegiatan bimbingan, pengjaran yang berlangsung disekolah
dan luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
memainkan peranan hidup sekarang atau yang akan datang.
Pendidikan
atau pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non
formal serta informasi disekolah maupun luar sekolah yang berlangsung seumur
hidup bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan individu agar kemudian hari
dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Pendidikan
IPS merupakan bahan kajian yang menarik. Pelaksanaannya pada dirumuskan atas
dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner.
Secara IPS filosofis landasan teoritis falsafah lembaga persekolahan mulai dari
jenjang sekolah dasar hingga menengah atas memerlukan pemikiran-pemikiran yang
lebih mendasar sehingga tujuannya tercapai.mengembangkan esensialisme,
perenialisme, progresivisme dan rekonkstruksionisme. Esensialisme Munculnya
berbagai masalah sosial yang belum dapat disikapi dengan seksama menekankan
pada penguasaan keilmuan.
Pendidikan
adalah pendidikan disiplin keilmuan.menandakan perlunya peningkatan efektifitas
pendidikan IPS. Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar
peka terhadap masalah sosial, memiliki sikap mental positif, terampil mengatasi
masalah yang terjadi baik yang menimpa dirinya maupun masyarakatnya.
Untuk
itu IPS Tujuannya agar siswa menguasai disiplin ilmu, menekankan pada academic
exellence and cultivation of intellect.Esensilisme lebih menekankan pada
pengembangan kognitif.
Dan
didalam Mata Pelajaran IPS juga terdapat cabang Materi Antropologi dalam
artinya antropologi adalah cabang ilmu
pengetahuan yang menyelidiki seluk beluk, asal-mula manusia, dan kebudayaan
yang terjadi di kehidupan masa lalu. Hubungan filsafat dengan manusia
melahirkan filsafat manusia, dimana
filsafat ini adalah bagian integral dari system filsafat, yang secara spesifik
menyoroti hakikat atau esensi manusia.
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dengan materi terorganisasi dilaksanakan
secara terjadwal dalam system pengawasan dan diberikan evaluasi berdasarkan
pada tujuan yang telah ditentukan. Dalam arti luas pendidikan adalah segala
kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam situasi kegiatan
kehidupan, yang berlangsung di segala jenis bentuk dan tingkat linkungan hidup
yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada didalam diri individu.
Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan
yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang
sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin
melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Didalam filsafat juga memiliki
Ciri-ciri berfikir filsafat secara Umum yakni Berfikir dengan menggunakan
disiplin berpikir yang tinggi.Berfikir secara sistematis.Menyusun suatu skema
konsepsi, dan Menyeluruh.
Menurut Pandangan Sudarto1996
menyatakan bahwa ciri-ciri berfikir Filsafat adalah *Metodis yang dimana dalam
kategori metodis ini Menggunakan metode, cara, yang lazim digunakan oleh filsuf
atau ahli filsafat dalam proses berfikir.
*Sistematis adalah Berfikir dalam
suatu keterkaitan antar unsur-unsur dalam suatu keseluruhan sehingga tersusun
suatu pola pemikiran Filsuf.
*Koheren adalah Diantara unsur-unsur
yang dipikirkan tidak terjadi sesuatu yang bertentangan dan tersusun secara
logis.
*Rasional yakni Mendasarkan pada
kaidah berfikir yang benar dan logis atau sesuai dengan kaidahlogika.
*Komprehensif adalah Berfikir tentang
sesuatu dari berbagai sudut.
*Radikal adalah Berfikir secara
mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai pada tingkatan esensi yang
sedalam-dalamnya.
*Universal adalah Muatan
kebenarannya bersifat universal, mengarah pada realitas kehidupan manusia
secara keseluruhan.
Filsafat adalah kerangka pemikiran
manusia yang dilakukan untuk menemukan suatu kebenaran dari segala hal yang ada
maupun yang tidak ada secara mengakar dan mendalam dan filsafat dapat dikatakan
sebagai induk semua bidang study dan disiplin ilmu pengetahuan, dengan sudut
pandang yang bersifat komprehensif berupa hakikat, artinya filsafat memandang
setiap objek dari segi hakikatnya. Filsafat adalah manusia harus bersikap dan
berprilaku adil terhadap diri sendiri, masyarakat, dan terhadap alam.
Manusia harus mendidik diri sendiri
dan sesamanya secara terus-menerus. Setelah itu muncullah pendidikan dan
memulai segala sesuatunya, manusia mencoba mendidik dirinya dan sesamanya
dengan cara menumbuhkan kesadaran eksistensi kehidupan
Dan dalam kegiatan pendidikan ditekankan pada
pengetahuan umum berupa asal usul, eksistensi, dan tujuan kehidupan yang
dijadikan landasan dasar bagi prilaku sehari-hari sehingga eksistensi kehidupan
berjalan secara teratur di dalam tujuan akhir. Keterkaitan antara filsafat
dengan pendidikan adalah timbulnya suatu masalah itu berasal dari filsafat,
dengan pendidikan kita mampu menyelesaikan suatu masalah yang ditimbulkan dari
filsafat itu sendiri.
Didalam filsafat, pendidikan mampu membangun pandangan
hidup yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari dan untuk
kehidupan nanti sehingga akan adanya keteraturan dan keadilan dalam menjalani
kehidupan. Bagi pendidikan, filsafat memberikan kontribusi yang berupa
kesadaran yang menyeluruh tentang asal-mula, eksitensi, dan tujuan kehidupan
manusia.
Tanpa filsafat pendidikan tidak akan bisa
berbuat apa-apa dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan oleh pendidikan
tersebut tanpa sebelumnya ada suatu filsafat yang ditimbulkan. Sebaliknya,
tanpa pendidikan filsafat tetap berada di dalam dunianya sendiri tanpa
sebelumnya ada sesuatu yang menarik keluar filsafat itu. Hubungan antara
filsafat dengan pendidikan melahirkan satu kesatuan pengertian baru yaitu
filsafat pendidikan.
Dalam arti luas bahwa filsafat
pendidikan adalah pemikiran-pemikiran filsafat tentang bagaimana suatu proses
dan cara-cara pendidikan dilakukan . Pengertian lain mengatakan bahwa filsafat
pendidikan adalah filsafat tentang proses pendidikan atau filsafat tentang
disiplin ilmu pendidikan.
Manfaat Mempelajari Antara Filsafat
Pendidikan Kemudian setelah terjalin hubungan antara filsafat dan pendidikan
dengan baik maka didapatkan beberapa hal, yaitu Mengembangkan dan memperdalam
hasil filsafat para filosof dimasa lalu, Mengembangkan cara pemikiran dalam
berfilsafat untuk menemukan sesuatu yang baru dan mencari suatu kebenaran yang
sebenarny, Memperluas pemahaman mengenai pemikiran yang telah difilsafatkan,
Mengetahui bagaimana cara menyelidiki suatu masalah dengan cara yang efektif
dan akurat.
Dan didalam pendidikan pelajaran
disekolah terdapat mata pelajaran IPS yang didalamnya mengkaji salah satu
materi yakni Antropologi atau Sosiologi,
yang dimana Antropologi muncul sebagai suatu cabang keilmuan yang jelas
batasannya pada sekitar pertengahan abad-19,tatkala perhatian orang pada
evolusi manusia berkembang.Antropologi sebagai disiplin akademik baru dimulai
tidak lama setelah itu,ketika pengangkatan pertama antropolog professional di
universitas,museum dan kantor pemerintahan.
Antropologi berasal dari kata Yunani
antrophos yang berarti manusia dan logos
yang berarti ilmu. Jadi antropologi adalah disiplin yang mempelajari manusia
berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada hentinya.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang
melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase.
Antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan
masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi
tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan
sosialnya.Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia, dan
logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk
biologis sekaligus makhluk sosial.
Beberapa menurut Para ahli
mendefinisikan Antropologi sebagai berikut:
*William A. Haviland Mengatakan bahwa Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
*William A. Haviland Mengatakan bahwa Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
- David Hunter juga Mengatakan bahwa Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
- Koentjaraningrat juga Mengatakan bahwa Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi tersebut, dapat
disusun pengertian sederhana antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari
manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan atau cara-cara
berprilaku,tradisi-tradisi, nilai-nilai yang dihasilkan sehingga setiap manusia
yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Salah satu cabang Ontologi adalah
Antropologi. Antropologi merupakan filsafat yang membahas tentang manusia.
Antropologi pendidikan merupakan
sebuah kajian sistematik,Tidak hanya mengenai praktek pendidikan dalam
perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai antropologi terhadap
pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek pendidikan
Menurut Shomad2009 ,antropologi
pendidikan mengkaji penggunaan teori dan metode yang digunakan oleh para antropolog
serta pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan manusia atau
masyarakat.
Dengan demikian,antropologi
pendidikan bukan menghasilkan ahli antropologi melainkanmenambah wawasan ilmu
pengetahuan tentang pendidikan melalui perspektif antropologi.Pendidikan dapat
diperoleh melalui lembaga formal dan informal.Penyampaian kebudayaan melalui
lembaga informal tersebut dilakukan semenjak kecil di dalam lingkungan
keluarganya.
Dalam masyarakat,pendidikan memiliki fungsi
yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satu keseluruhan.Antropologi
pendidikan dihasilkan melalui teori khusus dan percobaan yang terpisah dengan
kajian yang sistematis mengenai praktek pendidikan dalam perspektif
budaya.Sehingga antropologi menyimpulkan bahwa sekolah merupakan sebuah benda
budaya yang menjadi skema nilai dalam membimbing masyarakat.
Ada pun tujuan dalam antropologi
pendidikan adalah
- Mempelajari sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
- Mempelajari sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh dunia dan penyebarannya.
- Mempelajari masalah terjadinya persebaran dan perkembangan berbagai kehidupan diseluruh dunia.
- Mempelajari masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia dari suku bangsa yang tersebar dimuka bumi sampai sekarang
Dan adapun kegunaan manfaat dalam
antropologi pendidikan adalah
- Mengetahui hakikat pendidikan di masyarakat
- Memahami kedudukan pendidikan yang memiliki karakteristik
- Memahami norma,tradisi,keyakinan dan nilai yang dianut
- Menciptakan teori tentang asal usul pendidikan
Dan didalam Keselarasan tujuan
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan dapat dilihat dengan jelas, baik sebagai
pribadi maupun anggota kelompok atau masyarakat. Mampu mengkaji tempat kita
dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita
ketahui sebelumnya.
Semakin memahami norma, tradisi,
keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain.Lebih tanggap,
kritis dan rasional menghadapi gejala sosial masyarakat yang makin kompleks.
Adapun Ruang Lingkup pada Antropologi
Pendidikan menurut tokoh Ralphlinton dalam Shomad2009 menganggap kebudayaan
adalah warisan sosial. Warisan social tersebut mempunyai dua fungsi.
- Pertama,fungsi bagi penyesuaian diri dengan masyarakat dan
- Kedua, fungsi bagi penyesuaian diri dengan lingkungan.
Selanjutnya implementasi pendidikan
sebagai penyesuaian diri dengan masyarakat, lingkungan dan kebudayaan sebagai
bentuk ruang lingkup antroplogi pendidikan berlangsung
Dan juga ada pun dalam proses ruang
lingkup yakni
- Proses sosialisasi. Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir.Bayi berinteraksi dengan orang disekitarnya, hingga terjadi komunikasi timbal balik dan seterusnya hingga ia tumbuh dan berkembang.Adapun yang menjadi sorotan dalam proses sosialisasi yaitu norma dan aturan yang berlaku dan perbedaan status ekonomi dan letak geografis.
- Proses Enkulturasi. Enkulturasi, artinya pembudayaan.Yang dimaksud adalah proses pembudayaan anak agar menjadi manusia berbudaya. Dalam proses ini ,yaitu sistem norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus.
Adapun yang biasa menjadi kajian
dalam proses ini, yaitu Perbedaan jenis kelamin dan Perbedaan umur dan
Perbedaan atau perubahan status dan Proses Internalisasi
Proses internalisasi yaitu proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial atau pengetahuan budaya sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku sehari- hari selama hayat masih dikandung badan.Dalam proses ini dapat dilihat perbedaan pada masing-masing individu berupa perbedaan kepribadian dan pengalaman.
Proses internalisasi yaitu proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial atau pengetahuan budaya sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku sehari- hari selama hayat masih dikandung badan.Dalam proses ini dapat dilihat perbedaan pada masing-masing individu berupa perbedaan kepribadian dan pengalaman.
Hakikat Manusia Terhadap Kebudayaan
- Hakikat hidup manusia. hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem.
- Hakikat karya manusia. setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya.
- Hakikat waktu manusia. hakikat waktu untuk kebudayaan berbeda, masa lalu atau masa kini.
- Hakikat alam manusia :ada kebudayaan yanng menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam.
- Hakikat hubungan dengan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik secara vertikal maupun horizontal.
Hubungan Antara Hakikat Manusia
dengan Kebudayaan Seperti semua organisme lain,hakikatnya manusia adalah
sebagai pelaku suatu kebudayaan, dan kebudayaan adalah suatu objek yang
dilaksanakan oleh manusia dan keduanya menjadi satu kesatuan.
Pengertian dialektis yaitu hubungan antara manusia dengan kebudayaan setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait antara satu dengan yang lain.
Pengertian dialektis yaitu hubungan antara manusia dengan kebudayaan setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait antara satu dengan yang lain.
Ada Tiga tahap dalam proses dialektis
- Eksternalisasi. proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
- Obyektivasi . proses dimana masyarakat menjadi realitas obeyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
- Internalisasi : proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yag dibentuk oleh masyarakat
Hubungan
Antropologi dengan Filsafat.
Filsafat Manusia secara umum bertujuan menyelidiki, menginterpretasi dan
memahami gejala-gejala atau ekspresi-ekspresi manusia sebagaimana pula halnya
dengan ilmu-ilmu tentang manusia dan Adapun
secara spesifik bermaksud memahami hakikat atau esensi manusia.
Sosiologi pendidikan merupakan
disiplin ilmu yang relatif baru, berkembang di awal abad 20 dan mengalami
hambatan dalam perkembangannya, karena dianggap dapat dipelajari atau merupakan
salah satu sub dalam pembahasan sosiologi.
Sosiologi pertama kali muncul dalam
karya tulis guru besar sosiologi yakni
Auguste Comte 1978. istilah sosiologi tersebut disarankan sebagai nama
dari suatu disiplin yang mempelajari Masyarakat secara ilmiah.
Yang dimana secara Etimologis sosiologi
berasal dari kata latin socius dan kata Yunani logos. Socius berarti kawan,
sahabat, sekutu, rekan, masyarakat. logos berarti ilmu.Jadi sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Beberapa para Ahli mendefinisikan Sosiologi Yakni
- W.F. Ogburn dan M.F. Nimkoff dalam buku mereka A Handbook of Sociology, memberikan definisi sosology is the scientific of social life; yang maksudnya : sosiologi adalah studi secara ilmiah terhadap kehidupan social.
- Roucek dan Wafren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
- Menurut Ibnu Chaldun, sosiologi mempelajari tentang masyarakat manusia dalam bentuknya yang bermacam,watak dan ciri-ciri dari tiap bentuk dan hukum yang menguasai perkembangan.
- Prof. Groenman mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan manusia dalam usahanya menyesuaikan diri dalam suatu ikatan.
Didalam dunia sosial juga berjalan
mengikuti hukum-hukum tertentu sebagaimana halnya dunia fisik atau dunia alam.
Sejak manusia dilahirkan di dunia ini, secara sadar maupun tidak, sesungguhnya
ia telah belajar dan berkenalan dengan hubungan-hubungan social yaitu hubungan
antara manusia dalam masyarakat.
Hubungan sosial out dimulai dari hubungan
antara anak dengan orang tua kemudian meluas hingga ke tetangga.Dan bidang
kajian sosiologi pendidikan sendiri, berangkat dari keinginan para sosiologi
untuk meyumbangkan ide-ide bagi pemecahan masalah pendidikan.
Adapun perkembangan sosiologi di
Indonesia diawali hanya sebagai ilmu pembantu belaka, namun seiring timbulnya
perguruan tinggi dana kesadaran bahwa sosiologi sangat penting dalam menelaah
masyarakat Indonesia yang sedang berkembang maka sosiologi yang salah satunya
adalah sosiologi pendidikan.
Sosiologi pendidikan terdiri dari
dua kata, sosiologi dan pendidikan. Dilihat dari istilah etimologi kedua kata
ini tentu berbeda makna, namun dalam sejarah hidup dan kehidupan serta budaya
manusia, keduanya menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, terutama dalam
sistem memberdayakan manusia dimana sampai saat ini memanfaatkan pendidikan
sebagai instrumen pemberdayaan tersebut.Paedegogic berasal dari bahasa Yunani,
terdiri dari kata pais, artinya anak. paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan
kepada anak.
Beberapa Menurut Para Ahli mendefinisikan
tentang Pendidikan Yakni
- Jhon Dewey. Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
- Langeveld.Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan di sengaja antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa.
- KiHajarDewantara. Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya.
- Dalam UUD tertuliskan Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan uraian diatas, pendidikan pada hakekatnya suatu kegiatan yang
secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh
orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak
tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus-menerus.
Dalam materi sosiologi pendidikan
telah dijabarkan arti dari Sosiologi Pendidikan menurut para Ahli yakni secara spesifik memandang sosiologi
pendidikan sebagai studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari
segala segi ilmu yang dterapkan. Baginya, sosiologi pendidikan tidak hanya
meliputi segala sesuatu dalam bidang sosiologi yang dapat dikenakan sosiologis.
Tetapi memberikan para guru, peneliti yang efektif dalam sosiologi yang dapat
memberikan sumbangan pemahaman yang lebih mendalam tentang pendidikan.
- F.G Robbins dan Brown mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan pengalamannya. Sosiologi pendidikan juga mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
- E.B.Reutern: Sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh lembaga-lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu. Jadi pada dasarnya antara individu dengan lembaga sosial saling mempengaruhi.
- Gunawan2006 mengemukakan definisinya tentang sosiologi pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dan dapat disimpulkan bahwa
sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan,
baik itu struktur, dinamika, masalah pendidikan ataupun aspek lainnya secara
mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.
Aktivitas masyarakat dalam
pendidikan, merupakan sebuah proses sehingga pendidikan dapat dijadikan
instrumen oleh individu untuk dapat berinteraksi secara tepat di komunitas dan
masyarakatnya.
Pada sisi lain,sosiologi pendidikan
memberikan penjelasan yang relevan dengan kondisi masyarakat,sehingga setiap
individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan
dan perkembangan berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakatnya.
Dan didalam
Pendidikan IPS bersumber pada pembentukan warga negara yang baik. Seluruh
konten studi social disajikan dengan pendekatan pengetahuan, akhirnya akan dan
metode memebentuk social sikap dan dan keterampilan membentuk kepribadian yang
baik. IPS dikembangkan sebagai disiplin ilmu disiplin ilmu-ilmu social, humaniora
kegiatan dasar manusia, dan Ilmu dalam kerangka batang tubuh keilmuan yang
terdiri dari :
- Adanya para ahli IPS
- Adanya pola piker, pembicaraan dan penulisan yang terdiri atas fakta, konsep, generalisasi dan teori.
- Adanya pendekatan, metode dalam proses mendapatkan pengetahuan, pengorganisasiannya serta penggunaannya
- Ada kegiatan mengembangkan struktur konsep dan sintaktis
- Ada dokumentasi hasil pemikiran dan penelitian
- Ada istilah dan definisi-definisi operasional keilmuan
- Ada tujuan yang akan dicapai
- Ada dimensi keterkaitan antara dinamika keilmuan dengan realitas kehidupan Kerangka batang tubuh tersebut menjadi kerangka kerja pengembangan keilmuan.
Menurut
Positivisme semua ilmu berasal dari emperi sensual. Sedang diharapkan, dalam
tujuan PIPS. Untuk kepentingan pengembangan PIPS secara akademik perlu
ditunjukan kaitan IPS dengan berbagai faham filsafat ilmu Emperisme, positivisme,rasionalisme dan
idealisme.
Sedang
dalam filsafat adalah menurut Rasionalisme semua ilmu berasal dari pemahaman
inteletual yang dibangun atas argumentasi logik. Ilmu yang dibangun berdasar
rasionalisme menekankan pada pemaknaan empiri, pemahaman intelektual, dan kemampuan
berargumentasi secara Pendidikan antaranya Perrenialisme, Esensialisme,
Progresivisme, dan Rekonstruksionisme.
Hubungan Antara Filsafat dan
Antropologi atau Sosiologi ilmu adalah sebuah disiplin yang secara teoritis
berusaha menganalisis kaitan antara pengetahuan dengan kehidupan dengan secara
metedologis beruapaya menelusuri bentuk-bentuk yang diambil oleh kaitan itu
dalam perkembangan intelektual manusia.
Sosiologi merupakan cabang ilmu
social yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat, dengan demikian pokok-pokok
pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran dari para ahli filsafat
yang mengkaji tentang hehidupan manusia.
Sudah menjadi sifat bawaannya, bahwa
sosiologi sejak berkembang hingga dewasa ini menjadi disiplin yang berdiri
sendiri yang selalu berada dalam suasana pergulatan,pemikiran dikalangan
tokoh-tokohnya.
Sosiologi lahir di tengah-tengah
persaingan antara filsafat dan psikologi. Dengan demikian, keterkaitan antara
sosiologi dan filsafat adalah bahwa sosiologi memberikan informasi yang cukup
tentang adanya keterkaitan antara proses keilmuan tertentu dengan faktor-faktor
lain diluar keilmuan, misalnya ideology, tradisi keagamaan, otoritas politik,
ekonomi dan lain-lain.
Dan didalam aliran
positivistik memandang ilmu harus menggunakan pendekatan metode positivistik
yakni menggunakan metode ilmu alam, logika metode ilmu alam, di luar itu maka
akan dianggap bukan ilmu.
Bila ilmu sosial ingin dianggap sebagai
science maka harus mengadopsi metode ilmu alam.Hal ini agak kurang pas, karena
sifat ilmu alam adalah given atau ada dengan sendirinya yang merupakan factum
datum.Ilmu sosial ilmu bersifat sosial menempatkan kebudayaan Nasional yang
dilandasi keimanan.Ketiga, bisa dijadikan ide sentral atau central idea bagi
pembangunan pendidikan.
KESIMPLAN
Pendidikan adalah segala
pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan
kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap
hubungan-hubungan serta tugas sosial mereka.
Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan
yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang
sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin
melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang
melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase.
Sosiologi merupakan cabang ilmu
social yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat, dengan demikian pokok-pokok
pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran dari para ahli filsafat
yang mengkaji tentang hehidupan manusia.
Dan dapat disimpulkan bahwa Hubungan
Antara Filsafat dan Antropologi atau Sosiologi ilmu adalah sebuah disiplin yang
secara teoritis berusaha menganalisis kaitan antara pengetahuan dengan kehidupan
dengan secara metedologis beruapaya menelusuri bentuk-bentuk yang diambil oleh
kaitan itu dalam perkembangan intelektual manusia.
Sehubungan dengan penamaan sosiologi
pendidikan, terdapat perdebatan yang cukup tajam tentang penggunaan istilah
yang digunakan antara lain sociological approach to education, educational
sociology of education, atau the foundation.
Pada akhirnya dipilih istilah
sociology of education dengan tekanan dan wilayah tekanannya pada proses
sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan.sociology of education
merupakan suatu analisis terhadap proses-proses sosiologis yang berlangsung
dalam lembaga pendidikan.Tekanan dan wilayah pada lembaga pendidikan itu
sendiri. Ruang lingkup sosiologi pendidikan meliputi Hubungan sistem pendidikan
dengan aspek dalam masyarakatHubungan antar manusia di dalam Sekolah, Pengaruh
Sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak disekolah atau lembaga
pendidikan,Hubungan lembaga pendidikan dalam masyarakat.
Antropologi pendidikan adalah spesialisasi
yang termudah dalam antropologi. Setelah tahun 60-an di Amerika Serikat
sebanyak diperlukan keahlian dalam antropologi untuk meneliti masalah
pendidikan,maka antropologi pendidikan dianggap dapat berdiri sendiri sebagai
cabang spesialisasi antropologi yang resmi. Antropologi pendidikan merupakan
sebuah kajian sistematik, tidak hanya mengenai praktek pendidikan dalam
perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai antropologi terhadap
pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek pendidikan. kebudayaan
adalah warisan sosial. Warisan sosial tersebut mempunyai dua fungsi. Pertama,
fungsi bagi penyesuaian diri dengan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi,
Drs.H,Abu, Ilmu Pendidikan , Rineka Cipta, Cetakan kedua,Jakarta 2001.
http://id.wikipedia.org/wiki/antropologi
http://id.wikipedia.org/wiki/antropologi
http://coretanseadanya.blogspot.com
Koentjaraningrat.1986.
Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru
Http://re-searchengines.com/mangkoes6-044.html
tanggal 20 September 2008.
Http://loekisno.wordpress.com/2008/02/10/be
rkenalan-dengan-hermeuneutik/
Http://tumoutou.net/3_sem1_012/nunu_h.ht m 16
REGION Volume I. No. 1. Maret 2009
Mudhaharjo,
Redjo, Pengantar Pendidikan ,Rajawali Pres,Jakarta 2002
Langeveld, MJ, (l955), Pedagogik
Teoritis Sistematis (terjemahan), Bandung, Jemmars
Desniarti,
Makalah Falsafah Sains (PPs 702), Program Pasca Sarjana
/ S3, Institut Pertanian Bogor,
Maret 2002
Mudyahardjo,Drs,
Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan, ROSDA, Cetakan kedua, Bandung 2002.
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Islam
filsafat pendidikan perenialisme
Makalah Filsafat Pendidikan
Pengertian Filsafat Pendidikan
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam