Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Remaja

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang.
Masalah gizi tidak terlepas dari masalah makanan karena masalah gizi timbul sebagai akibat kekurangan atau kelebihan kandungan zat gizi dalam makanan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang melebihi kecukupan gizi menimbulkan masalah gizi lebih yang terutama terjadi di kalangan masyarakat perkotaan. Dilain pihak empat masalah gizi kurang seperti gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), anemia gizi besi (AGB), kurang viatmin A(KVA), kurang energi protein (KEP) masih tetap merupakan gangguan khususnya di pedesaan.
Dengan meningkatnya taraf hidup sebagian masyarakat yang tinggal baik di perkotaan maupun di pedesaan akan memberikan perubahan pada gaya hidup. Pemilihan makanan yang cenderung menyukai makanan siap santap dimana kandungan gizinya tidak seimbang. Rata-rata makanan jenis ini mengandung lemak dan garam tinggi, tetapi kandungan serat yang rendah. Disamping itu masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dimana pemenuhan kebutuhan makanan kurang sehingga timbul masalah gizi kurang. Jadi masalah gizi yang timbul, baik masalah gizi kurang maupun masalah gizi lebih sebenarnya disebabkan oleh perilaku makan seseorang yang salah yaitu tidak adanya keseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizinya.
Ada pergeseran konsep standar gizi yang digunakan pada masa lalu dan masa kini. Pada masa lalu hanya dibuat satu standar gizi, yaitu angka kecukupan gizi yang dianjurkan (recommended dietary allowances, RDA) untuk keperluan berbagai tujuan. Pada masa kini standar gizi dibuat tidak tunggal lagi, tergantung tujuan penggunaannya, yaitu kebutuhan rata-rata (estimated average requirement, EAR), asupan gizi yang cukup (Adequate Intake, AI), kecukupan gizi (recommended dietary allowances, RDA), dan batas atas asupan (Tolerable Upper Intake Level, UL). Untuk keperluan di Indonesia hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 menetapkan tiga standar gizi, yaitu angka kecukupan gizi (AKG), batas atas asupan (UL), dan acuan label gizi (ALG).

2.      Rumusan Masalah
a)      Apa sajakah Masalah-masalah gizi yang sering dihadapi balita, usia sekolah, remaja, dewasa ?
b)      Apakah yang dimaksud dengan Angka Kecukupan Gizi ?
c)      Apakah kegunaan Angka Kecukupan Gizi ?
d)     Apa sajakah factor yang mempengaruhi Angka Kecukupan Gizi ?

3.      Tujuan
a)      Tujuan Umum.
Agar mahasiswa dan pembaca mengerti tentang pentingnya angka kecukupan gizi (AKG) & Masalah-masalah gizi yang sering dihadapi masyarakat
b)      Tujuan Khusus.
·         Menjelaskan Masalah-masalah gizi yang sering dihadapi  balita, usia sekolah, remaja, dewasa.
·         Menjelaskan pengertian Angka Kecukupan Gizi ( AKG )
·         Menjabarkan Konsumsi Pangan dan Kecukupan Gizi  
·         Menjelaskan kegunaan angka kecukupan gizi
·         Menyebutkan factor yang mempengaruhi kecukupan gizi

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Angka kecukupan gizi (AKG)
Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti kehamilan dan menyusui. Konsep kecukupan energi kelompok penduduk adalah nilai rata-rata kebutuhan, sedangkan pada kecukupan protein dan zat gizi lain adalah nilai rata-rata kebutuhan ditambah dengan 2 kali simpangan baku(2 SD).

2.      Kegunaan Angka Kecukupan Gizi
Kegunaan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan adalah sebagai berikut.
a.       Untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi, makanan bagi penduduk/golongan masyarakat tertentu yang didapatkan dari hasil survei gizi/makanan;
b.      Untuk merencanakan pemberian makanan tambahan balita maupun untuk perencanaan institusi;
c.       Untuk merencanakan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional;
d.      Untuk patokan label gizi makanan yang dikemas apabila perbandingan dengan angka kecukupan gizi diperlukan;
e.       Untuk bahan pendidikan gizi.

3.      Faktor Yang Mempengaruhi Kecukupan Gizi
Di samping kegunaan kecukupan gizi tersebut yang mempunyai beberapa keterbatasan. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
a.       Tahap pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
b.      Ukuran dan komposisi tubuh.
c.       Jenis kelamin.
d.      Keadaan kesehatan tubuh.
e.       Keadaan fisiologis tubuh.
f.       Kegiatan fisik.
g.      Lingkungan.
h.      Mutu makanan.
Angka kecukupan gizi yang sudah ditetapkan untuk orang Indonesia meliputi energi, protein, vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin C, tiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, vitamin B12, asam folat, kalsium, fosfor, magnesium, besi, seng, iodium, mangan, selenium, dan fluor. Angka kecukupan energi tingkat nasional yang pada taraf konsumsi 2000 kkal dan taraf persediaan 2200 kkal. Sedangkan angka kecukupan protein tingkat nasional pada taraf konsumsi 52 gram dan taraf persediaan 57 gram. Kecukupan gizi untuk pelabelan produk makanan yang dikemas disebut dengan acuan label gizi (ALG).

4.      Tingkat kecukupan gizi anak balita
Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang  pesat sehingga memerlukan zat gizi yang  tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan zat gizi karena masih dalam taraf perkembangan dan kualitas hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama 2008).
 Beberapa kondisi dan anggapan orang tua dan masyarakat justru merugikan penyediaan makanan bagi kelompok balita salah satunya yaitu anak balita masih belum dapat mengurus sendiri dengan baik, dan belum dapat berusaha mendapatkan sendiri apa yang diperlukannya untuk makanannya dan walaupun tidak mencukupi, sering tidak diberi kesempatan untuk minta lagi atau mengambil sendiri tambahannya. Di Indonesia anak kelompok balita menunjukkan prevalensi paling tinggi untuk penyakit kurang energi protein (KEP) dan defisiensi vitamin A serta anemia defisiensi Fe. Kelompok umur ini sulit dijangkau oleh berbagai upaya kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan lainnya, karena tidak dapat datang sendiri ke tempat berkumpul yang ditentukan tanpa diantar,
padahal yang mengantar sedang sibuk semua (Sediaoetama 2008)

5.      Tingkat kecukupan gizi usia sekolah
Gizi usia sekolah merupakan  ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal  ihwal makanan, dikaitkan dengan  kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:
·         UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah
·         American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
·         Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
Pembagian golongannya:
1)      Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2)      Sekolah dasar 7-12 tahun
3)      Remaja 13-18 tahun

FUNGSI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH
·         Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
·         Memperbaiki gizi anak
·         Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH
·         Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
-          Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.
-          Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
-          Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.

6.      Tingkat kecukupan gizi Remaja dan Dewasa
Remaja adalah individu baik pria atau wanita yang berada pada masa/usia antara anak-anak dan dewasa. Remaja adalah kelompok orang yang berusia 10-19 tahun. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan di pengaruhi status kesehatan dan gizi remaja tersebut. Salah satu area penting dalam kesehatan remaja adalah kesehatan reproduksi remaja.
Kesehatan reproduksi remaja (adolescent reproductive health) adalah upaya kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja. Salah satu unsur yang berperan dalam mewujudkan kesehatan reproduksi remaja adalah status gizi. Asupan zat-zat gizi seimbang dan sesuai dengan kebutuhan remaja akan  membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
a.       Karakteristik Perilaku Makan Remaja
Berikut ini karakteristik perilaku makan yang dimiliki remaja
·         Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih
·         Gadis remaja sering terjebak dengan pola makan tak sehat, menginginkan penurunan berat badan secara drastic, bahkan sampai gangguan pola makan. Kebiasaan “ngemil” yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin dan mineral) seperti makanan ringan, kerupuk, dan chips
·         Kebiasaan makan  makanan siap saji (fast food) yang komposisi gizinya tidak seimbang yaitu terlalu tinggi kandungan energinya, seperti pasta, fried chiken, dan biasaya juga disertai mengkonsumsi minuman bersoda yang berlebihan.
b.      Kebutuhan Zat Gizi untuk Remaja
Beberapa alasan yang mendasari masa remaja membutuhka banyak zat gizi adalah :
·         Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat
·         Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi
·         Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi di banding usia lainnya

Penentuan kebutuhan gizi remaja secara umum didasarkan pada angka kecukupan gizi yang dianjurkan diindonesia. Yaitu sebagai berikut :
·         Energy
·         Protein
·         Lemak
·         Vitamin
·         Mineral :
·         Kalsium
·         Besi (Fe)
·         Seng (Zn)

c.       Kebutuhan Energi
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari serta dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan beberapa zat gizi bagi orang Indonesia mulai umur bayi sampai lansia.
Berdasarkan table AKG, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :
– Umur 10-12 tahun : 2050 kkal  
– Umur 13-15 tahun : 2400 kkal
– Umur 16-18 tahun : 2600 kkal
Cara kedua : Menggunakan rumus berdasarkan berat badan
Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah dengan menggunakan rumus berikut :
◦ Remaja putri
– Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari
– Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari
◦ Remaja putra
– Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari
– Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari

BAB III
PENUTUP

1)      Kesimpulan
Manfaat dan tujuan yang dibahas dalam beberapa bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan gizi pada remaja sangat bermanfaat bagi peningkatan otak ( intelegensi ), bagi tumbuh kembangnya dan juga sangat menunjang dalam aktivitasnya sehari-hari. Karena dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada remaja diharapkan nantinya kebutuhan dan kesehatan pada remaja bisa meningkat.

2)      Saran
Remaja sebaiknya tetap sadar akan kebutuhan gizi walupun mempunyai aktivitas yang padat. Sadar bahwa kesehatan itu mahal harganya, lebih baik menjegah daripada mengatasi. Dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada remaja diharapkan semakin banyak prestasi yang dihasilkan di Negara ini. Karena dengan remaja yang terpenuhi zat gizinya semakin aktif dan konsentrasi dia dalam belajar dan berkreasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://siebidhah911.blogspot.com/2012/06/gizi-untuk-kesehatan-reproduksi-remaja.html
http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-pada-remaja-dan-dewasa/
http://dianacamaliyaa.blogspot.com/p/masalah-gizi-pada-remaja-dan-dewasa.html



Author:

Facebook Comment