BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis
Landasan teoritis
adalah sebuah dasar pijakan atau rujukan dalam sebuah penelitian. Dengan menggunakan teori–teori para ahli,
maka sebuah penelitian akan bisa dilakukan dengan benar. Landasan teori di
dalam suatu penelitian digunakan untuk
mengungkapkan teori–teori yang digunakan peneliti sebagai pedoman yang akan memudahkan peneliti dalam memecahkan
masalah yang diteliti.
Landasan teori yang dimaksud adalah deskriptif dari hasil suatu studi kepustakaan
yang berhubungan (Relevan) serta mendukung pokok permasalahan yang hendak
diteliti, sehingga landasan teoritis
yang diharapkan mampu menjadi landasan atau acuan maupun pedoman dalam
penyelesaian masalah–masalah yang timbul dalam penelitian. Seperti
yang dikatakan Sugiyono (2010:57) mengatakan bahwa : “Landasan teori adalah
untuk memperjelas masalah yang diteliti serta merumuskan hipotesis dan sebagai
referensi untuk menyusun instrumen penelitian”.
10
|
1.
Pengertian
Pergeseran
Pergeseran merupakan
perpindahan, peralihan sesuatu objek yang mengakibatkan berubahnya objek
tersebut. Hal tersebut terjadi
pada pergeseran fungsi musik Gondra pada Tari Moyo (Tari Elang) masyarakat Nias yang ada Disanggar
tari Fanayama Simalingkar Medan yang sudah mengalami pergeseran. Masyarakat
serta kebudayaan yang dihasilkan, tidak mungkin berhenti, kecuali apabila
masyarakat tersebut telah mati, karena setiap masyarakat dan kebudayaan di
dunia ini pasti mengalami perubahan baik dari segi sosial, ekonomi, agama dan
lain-lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Roziqin
(2007:3) menyatakan bahwa:
“Pergeseran orientasi masyarakat menuju modernisasi dalam segala hal merupakan
suatu fenomena yang sulit dihindari.Globalisasi baik dalam bidang ekonomi,
politik, dan sosial budaya terjadi semakin kuat, dan sulit bagi
individu-individu untuk mengelak dari perubahan sosial yang drastis tersebut”.
Dari defenisi di atas apabila dikaitkan dengan
masalah yang akan diteliti, pergeseran itu terjadi akibat adanya perubahan yang
dilandasi oleh beberapa faktor sehingga pergeseran fungsi musik Tari Moyo (Tari Elang) di sanggar ari
Fanayama Simalingkar Medan terjadi. Dengan terjadinya pergeseran fungsi musik gondra pada Tari Moyo (Tari Elang) tersebut mengakibatkan fungsi musik gondra Tari Moyo (Tari Elang) yang ada di sanggar
tari fanayama simalingkar Medan mengalami pergeseran, baik dari segi fungsi musik
dan juga tariannya.
2. Teori Fungsi
Fungsi merupakan sebuah tujuan kegunaan dari
sebuah media yang digunakan dalam suatu peristiwa tertentu untuk mendapatkan
maksud dan keinginan dari masyarakat yang menempatkan media tersebut dengan
guna supaya terwujudnya harapan penikmat masyarakat. Menurut Aminudin
(2009:9) mengatakan bahwa:”Secara umum fungsi musik bagi masyarakat indonesia
antara lain:(1) Sebagai sarana atau media upacara, (2) Media hiburan, (3) Media
ekspresi diri, (4) Media komunikasi, (5) Pengiring tari, (6) Sarana ekonomi”.
Berdasarkan fungsi musik diatas maka dapat
dikatakan bahwa fungsi Gondra
pada Tari Moyo (Tari Elang) berperan penting dalam mengiringi penari
tersebut. Merriam dalam Soedarsono (1999:56)
mengatakan sekurang-kurangnya 10 fungsi penting dari fungsi musik etnis
yaitu: (1) Fungsi kenikmatan estetika, (2) Fungsi hiburan, (3) Fungsi
komunikasi, (4) Fungsi simbolis, (5) Fungsi respon fisik, (6) Fungsi menegakkan
sesuai dengan norma-norma sosial, (7) Fungsi pengesahan lembaga sosial dan
ritual keagamaan, (8) Fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas
budaya, (9) Fungsi kontribusi terhadap integrasi masyarakat.
Dari beberapa teori
fungsi musik yang sudah dijelaskan diatas berikut fungsi–fungsi musik yang
dipakai penulis dalam penelitian ini adalah :
a.
Fungsi Kenikmatan
Estetika
Menurut Ishar (1992:74) “Estika adalah nilai- nilai menyenangkan mata dan
pikiran yang berupa nilai bentuk dan ekspresi”. Keindahan bentuk memiliki dasar tertentu yang disebut
prinsip estetika. Estetika adalah sebuah bahasa visual yang tidak sama dengan
beberapa bahasa estetika yang tidak visual, seperti bahasa itu sendiri. Dimana
estetika dapat dimengerti dan dikembangkan melalui pemahaman berbagai hal
menyangkut teori estika, menjadi
dasar bagi banyak cabang seni. Tari
Moyo (Tari Elang) merupakan salah satu tari tradisional masyarakat Nias yang memiliki nilai kenikmatan estetika.
Karena setiap alunan musik atau gerakan-gerakan yang ada pada tarian ini merupakan
perwakilan perasaan dari gadis-gadis nias yang lemah lembut dan santun dalam
bertingkah laku.
b.
Fungsi Hiburan
Krippendorf (1994) :Kegiatan rekreasi atau hiburan merupakan salah satu
kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, secara psikologi banyak orang dilapangan sering
merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah. Sehingga mereka
membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan. Dari pernyataan diatas maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa
tujuan.
Dalam hal ini ada pula fungsi
dari tari sebagai hiburan dimana Fungsi tari dikatakan sebagai fungsi hiburan
jika tari tersebut memiliki ciri gerak yang spontan. Salah satu contoh dari
tari sebagai hiburan yaitu, Orang yang sedang ramai-ramai menari diiringi musik
dangdut maka mereka dapat dikatakan sebagai menari untuk hiburan intinya tari
yang berfungsi sebagai hiburan pribadi ini dilakukan dengan tujuan untuk
kesenangan sendiri atau kegembiraan yang sesaat.
Fungsi seni tari juga dapat dikatakan sebagai fungsi penyajian estetis
jika tari tersebut disiapkan untuk dipertunjukkan. Salah satu tarian budaya yang sudah bisa dinikmati sebagai hiburan adalah
Tari Moyo (Tari elang).
c.
Fungsi Kontribusi terhadap Kelangsungan dan Stabilitas
Budaya
Menurut Anne Ahira (2012) : “Contributions can be supplied in various
fields, namely, thinking, leadership, professionalism, financial, kinship
between members of one and the other member”. Artinya, kontribusi
dapat diberikan dalam berbagai bidang yaitu, pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, financial, kekerabatan
antara anggota satu dan anggota lainnya.
Dengan Kontribusi berarti individu tersebut juga berusaha meningkatkan
efesiensi dan efektifitas hidup. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara menempatkan
posisi perannya yang kemudian
menjadi bidang spesialis, agar lebih
tepat sesuai dengan kompetensi. Stabilitas
atau pun kelangsungan tarian budaya yang ada di Indonesia ini sangat perlu dijaga salah satunya pada
tari moyo (tari elang) masyarakat Nias
yang sangat perlu dijaga agar
kelangsungan dan stabilitas budaya tarian ini tetap terjaga dan tidak tergeser oleh tarian-tarian modern.
3. Pengertian Tari Moyo (Tari Elang)
Di dalam buku Musik Daerah Nias (2014:10) :“Tari
Moyo (Tari Elang) merupakan sebuah tarian
tradisi masyarakat Nias yang selalu dilakukan pada setiap pertemuan yang
bernuansa kelembutan dan penuh kedamaian.
Contohnya adalah dalam adat pernikahan
masyarakat Nias sendiri tarian ini sangat
sering kita temukan karena makna atau arti dari setiap gerakan-gerakan yang ada
dalam gerakan tari moyo mengartikan tentang kelembutan dan kedamaian yang ada pada
setiap wanita-wanita suku Nias sedangkan dalam musik sang
penyanyi dalam menyanyikan lirik lagu dalam mengiringi tarian ini mempunyai
arti tentang ketulusan atau kepolosan yang melekat pada gadis-gadis suku Nias. Tari
Moyo (Tari Elang) sendiri adalah suatu
pertunjukan kesenian yang disajikan secara berkelompok oleh wanita sambil
melakukan gerakan tari dan diantara peserta tersebut adalah penyanyi wanita untuk
mengucapkan lirik lagu atau arti dari setiap gerakan yang dilakukan para penari. Setiap pertunjukan
kesenian Tari
Moyo (Tari Elang) para
penyanyi dan juga penari wajib menggunakan
kostum atau properti.
ND.Marundruri
(2003:09) “Pada awalnya Tari moyo (Tari Elang) memiliki ciri koreografi
sederhana yang tampak pada susunan gerak, penggunaan ruang, waktu dan tata rias
busananya. Terjadinya beberapa perubahan dari mulai musik pengiring dan juga koreografi
dalam penampilan Tari Moyo (Tari Elang) disebabkan oleh adanya penyesuaian
kebutuhan akan hiburan. Hal
itu menuntut seniman- seniman Nias berkreasi pada tatanan Tari Moyo (Tari Elang) menjadi
tari tarian hiburan atau tarian ucapan selamat datang.
4. Teori Musik Pengiring
Musik pengiring adalah merupakan suatu media yang digunakan setiap
pertunjukan tari. Karena dalam hal nya musik dan tari tidak dapat dilepaskan,
tanpa adanya musik dalam mengiringi tarian maka tarian yang akan ditampilkan
diatas panggung kurang enak ditampilkan.
Didalam pertunjukan tari, musik memiliki suatu peranan yang sangat
penting dalam setiap pertunjukan tari karena musik memiliki unsur-unsur musik
yang penting dalam tari dimana unsur-unsur tersebut ialah musik berfungsi
sebagai pengiring dalam menstabilkan tempo dalam setiap gerakan tarian yang
akan dipertunjukkan, melodi yang ada dalam setiap nyanyian atau pun syair yang
diucapkan dalam setiap tarian merupakan salah satu unsur musik.
Menurut Murgianto (1983:43) “Musik iringan dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
1.
Iringan internal, yaitu berasal dari penarinya terdiri
dari suara, tarikan nafas, tepuk tangan, depakan
kaki kelantai,dan bunyi – bunyi yang timbul karena pakaian ataupun perhiasan
yang digunakan
2.
Iringan eksternal, yaitu berasal dari alat musik
langsung seperti berasal dari orchestra,band, musik tradisi
Sesuai dengan teori diatas musik dan gerakan diciptakan dalam suatu karya
yang dapat dimulai dengan membuat
musiciringan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membuat pola gerakan
sesuai dengan pola musik nya atau pun sebaliknya iringan dapat dilakukan dengan
membuat gerakan kemudian dilanjutkan dengan membuat iringan musiknya. Peranan
musik pada sebuah gerakan Tari Moyo memiliki hubungan yang sangat erat sekali
yaitu keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau naluri ritmis manusia, dimana musik yang berpengaruhpada
perasaan seseorang untuk melakukan gerakan- gerakan yang indah.
Adapun unsur – unsur musik yang dipakai dalam penelitian ini yaitu, :
1.
Irama
Irama merupakan unsur
musik yang memegang peranan yang sangat penting dalam suatu pertunjukan musik.
Ritme adalah motor (penggerak) dari musik itu sendiri, sehingga tanpa ritme
maka musik akan kehilangan daya (kekuatan). Dalam banyak pertunjukan, banyak
sekali pertunjukan musik yang ritmis atau menggunakan ritme atau irama, yang
membut penonton atau pendengar musik secara tak sadar akan bergerak-gerak atau
bahkan sampai menari-nari mengikuti irama musik diperdengarkan.
Menurut Soeharto
(1992:57) mengatakan bahwa “irama adalah gerak teratur, mengalir karena munculnya
aksen-aksen secara tetap”. Irama secara popular adalah adanya unsur-unsur dalam musik sebagai
pembagian berlangsungnya waktu yang memberi penghayatan hidup kepada musik itu.
Maka, musik itu akan mempunyai gerak.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
irama adalah suatu gerakan nada yang ditimbulkan oleh aksen-aksen yang teratur
oleh karena adanya irama, dan oleh karena gerak yang ditimbulkannya (irama)
dapat merangsang syaraf motorik (syaraf yang menggerakkan atau mengatur pola
gerak manusia), sehingga secara otomatis irama dapat mentransfer langsung gerak
melalui pendengaran menuju seluruh tubuh
manusia.
Dalam tari moyo ritme dalam tarian ini sangat
sederhana dan memiliki pengulangan, dan setiap pengulangan bunyi–bunyian yang
keluar menjadi menimbulkan keindahan dalam pengucapan syair pada tari moyo menjadi enak didengar .
contoh irama sumber : Music Theory 1974
2.
Melodi
Melodi merupakan salah
satu unsur musik dimana terdapat susunan nada-nada dalam jangka waktu tertentu dan mengungkapkan gagasan. Menurut Suharto
(1992:21) mengatakan bahwa “Melody is a series of multiple tones or tone
that sounds and sung in sequence”. Artinya, Melodi adalah rangkaian
dari beberapa nada atau sejumlah nada yang berbunyi dan dinyanyikan secara
berurutan”. Artinya, melodi merupakan
sekumpulan nada-nada yang disusun secara teratur yang dinyanyikan secara
berurutan.
Sejalan dengan pendapat
di atas Rowen dalam Muttaqin (2002:43) menjelaskan bahwa “Melody is succession of sound ordered according to the laws of rhythem
and modulation, so that is seems agreeable to ear. Vocal melody is called song
and instrumental, symphony”. Artinya, melodi adalah rangkaian suara yang
berurutan dan bergantung pada aturan ritme dan modulasi sehingga melodi akan
menghasilkan keserasian untuk didengar. Maka Suara melodi sering didapati dalam lagu dan instrument. Dimana musik memiliki rangkaian nada-nada
yang disusun dengan bergantung pada aturan ritme sehingga menghasilkan bunyi
yang serasi dan enak didengar.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
melodi adalah rangkaian dari beberapa nada atau sejumlah nada yang berbunyi dan
di nyanyikan secara berurutan dan bergantung pada aturan ritme dan modulasi,
jadi melodi akan menghasilkan keserasian untuk didengar.
Didalam penelitian ini pemakaian melodi hanya
digunakan pada vokalis, dalam setiap
penampilan. Dan melodi yang
digunakan sangat sederhana karena melodi yang digunakan selalu diulang–ulang. Dengan pengulangan melodi yang sangat
sederhana menjadi membentuk suatu kesatuan kalimat lagu yang indah dalam setiap
pertunjukan tari.
ontoh
melodi sumber :Music Theory 1974
3.
Tempo
Menurut Oxford Consise Dictionary Music
(1995:28) tempo is time speed at which a
piece of music. Pendapat tersebut mempunyai arti
yaitu tempo adalah percepatan lagu dari sebuah musik, Mengetahui adanya kecepatan beat atau
lambat. Kecepatan berhubungan dengan
peraasaan enerjik, semangat, kegembiraan, tempo lambat sering membawa pada suasana tenang, hikmat. hubungan seperti ini didasarkan
pada bagaimana kita merasa dan bertindak.
Tanda tempo biasanya diletakkan pada permulaan lagu. Seperti juga
dinamik, istilah dalam tempo menggunakan bahasa italia (Muttaqin 2008:67) yaitu
1.
Largo : sangat lambat, melebar
2.
Grave : sangat lambat, hidmat
3.
Adagio : lambat
4.
Andante : lambat sedang, seperti orang berjalan
5.
Moderato : sedang
6.
Allegretto : cepat sedang
7.
Allegro : cepat
8.
Vivace : dengan hidup
9.
Presto : sangat cepat
10.
Prestissimo : secepat mungkin.
Dengan demikian musik dapat dirangkumkan sebagai pengungkapan idea atau
gagasan melalui suara atau bunyi
dengan unsur dasarnya berupa irama, melodi, harmoni, mempunyai keseimbangan dan
kesatuan sehingga nada atau suara yang disusun sedemikian rupa dapat terbentuk
dengan mengandung irama atau
keharmonisan nada dalam suatu lagu.
Pada setiap pertunjukan tari
moyo (Tari Elang) tempo yang dimiliki dalam tari ini adalah tempo lambat
kemudian dipertengahan berubah menjadi tempo sedang dan diakhir tarian kembali
ketempo semula. Alat musik yang digunakan sebagai tempo dalam mengiringi tari
ini yaitu Gendang besar atau dalam bahasa niasnya adalah gondra, dan setiap
ketukan dari gondra tersebut berbedah karena gondra dibagi lagi menjadi dua bagian
yaitugondra 1 (satu) dan juga gondra 2 (Dua).
5.
Teori Tari
Menurut Soedarsono (1978:3) mengatakan
bahwa:“Dance is an
expression of human soul that is expressed through rhythmic movements wonderful.
Artinya, tari adalah
ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah”.
Defenisi tari merupakan gerak tubuh yang memiliki peranan penting sebagai
kepuasaan estetis berfungsi sebagai bahasa tari untuk memperoleh makna tari
yang indah.
B. Kerangka Konseptual
Suatu penelitian tidaklah
lepas dari suatu konsep, karena
dengan konsep penelitian ini dapat menggambarkan dan melukiskan fakta-fakta
mengenai fenomena yang terjadi pada suatu objek peristiwa. Konsep juga diartikan sebagai generalisasi dari kelompok fenomena tertentu
sehingga dapat menggambarkan gejala yang sama.
Menentukan kerangka
konseptual dari sebuah penelitian yang akan dilaksanakan hendaklah diuraikan
berdasarkan judul penelitian. Tujuannya untuk menghindari terbentuknya persepsi
yang berlawanan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Melihat pernyataan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa kerangka adalah susunan pokok atau inti. Sedangkan
konsep adalah suatu kesatuan terhadap suatu persoalan yang perlu dirumuskan dan
gejala paling penting dalam penelitian yang digunakan sebagai alat untuk
menggambarkan fenomena, dengan adanya penjabaran masalah dan kerangka
teoritisnya. Jadi, kerangka konseptual adalah susunan pokok atau inti terhadap
persoalan yang dirumuskan hingga menjadi satu kesatuan yang jelas.
Tari Moyo (Tari Elang)
adalah suatu pertunjukan tari yang tampil penuh dengan keserempakan
gerakan, kemerduan suara penyanyi dalam mengiringi penari. Maka dari itu melalui penelitian ini dapat membuka
wawasan masyarakat umum maupun masyarakat nias tentang pergeseran fungsi musik pada Tari
Moyo (Tari Elang). Pengaruh perkembangan tentu tidak bisa dipungkiri, namun perlu disadari
bahwa perkembangan tanpa kewaspadaan akan menggeser bahkan merusak nilai-nilai
budaya yang sudah lama dianut dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, sehingga penulis menjadikan buku tentang kebudayaan dan pariwisata
di Nias, artikel-artikel yang membahas tentang budaya Nias terutama
tentang tarian budaya mereka, hasil
wawancara yang dilakukan peneliti dengan pihak yang terlibat, dan pengamatan
peneliti secara langsung sebagai bahan referensi dalam penelitian ini juga
untuk menjaga kelestarian kebudayaan suku Nias.
Bab II Skripsi
Kerangka Konseptual
Landasan Teoritis dan Kerangka Konseptual
Skripsi
Skripsi Bahasa Dan Seni